Hai, Buibuuu. Saya mau tanya. Apa yang akan kalian lakukan jika diberikan waktu 15 menit perhari untuk diri ibu sendiri di sela-sela rutinitas harian? Apakah ibu mau mandi dengan santai, buka situs belanja online, perbaharui konten blog dan medai sosial, belajar fotografi, atau ada hal yang lainnya? Hayo, coba dijawab sendiri! Sekarang saya kasih tau dulu, ya. Jangan sepelekan spare time 15 menit per hari ini sebab ia bisa mengubah hidup buibu menjadi lebih baik (produktif) lagi. Happy Mom, happy family, ye kan?
Ibu Rumah Tangga Vs. Aktualisasi Diri
Ibaratnya sudah menjadi naluri seorang wanita kali, ya. Di saat wanita sudah berstatus sebagai isteri, bahkan ibu dari anak-anaknya, mereka kerap mengenyampingkan keinginan juga cita-cita demi kepentingan keluarga. Contohnya, saya dulu kepengen banget jadi jurnalis yang bisa pergi ke sana ke mari mengabarkan berita yang bermanfaat ke orang banyak. Akan tetapi, begitu menikah dan punya anak, yaa suami dan anaklah prioritas saya.
Jangan jauh-jauh ngomongin cita-cita. Begitu punya anak, saya rada berpikir dua kali untuk konsumsi "me time" di salon. Pertama, sayang uang aja. Daripada buat ke salon berjam-jam, mungkin uangnya bisa perbanyak alokasi di tabungan, investasi, atau zakat.
Lalu, terpikir nanti anak sama siapa. Apakah tidur siangnya nyenyak secara saya ibu rumah tangga yang masih menyusui. Lain halnya saat saya masih single atau menikah tetapi belum punya anak. Mau ke salon setiap bulan maah hayuk aja. Menjadi ibu membuat saya rada berpikir, sejauh mana kualitas kegiatan saya di luar rumah terhadap keluarga.
Ratih Ibrahim, psikolog anak dan kekuarga sedang menjelaskan teori aktualisasi diri dari ilmu psikologi. |
Yup, apa yang saya ceritakan ini ternyata sesuai dengan penelitian yang dilakukan Flex Mom: The Search of Happy Stay-at-Home Moms (Blanchard, 2017). Penelitian yang disampaikan oleh psikolog anak dan keluarga, Ratih Ibrahim, pada saat Konferensi Pers Ibu Bersinar Sunlight (Selasa, 19/9/2017) di Suasana Restaurant, Kuningan ini menyebutkan, ibu yang bekerja di rumah kerap kali melupakan kepentingan dirinya sendiri, mengutamakan kepentingan orang lain seperti pekerjaan rumah tangga, serta cenderung jarang memiliki waktu luang. Oleh karena itu, lanjut Ratih, wanita Indonesia sering kali harus mengenyampingkan impian atau passion yang mereka miliki.
Kalau membaca cerita saya di atas, menjadi ibu rumah tangga seperti mengunci kreatifitas perempuan, ya. Ribet sama suami, anak, pekerjaan rumah tangga, ditambah lagi harus mengubur impian selagi muda. Padahal, sebenarnya TIDAK. Setiap orang, termasuk wanita berhak mewujudkan mimpi-mimpi yang sudah meraka susun sejak lama. Yaa meskipun ada juga mimpi-mimpi tersebut kerap berubah sesuai dengan perkembangan kehidupan.
"Setiap orang, setiap wanita, berhak mewujudkan impiannya", Ratih Ibrahim, psikolog anak dan keluarga.
Dikutip dari teori Abraham Harold Maslow tentang hirarki kebutuhan manusia, Ratih menerangkan, setelah berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, papan), rasa aman, rasa cinta dan dimiliki, harga diri, manusia membutuhkan aktualiasi diri untuk pemenuhan kebutuhan diri sendiri. Sementara itu, sesuai dengan pola piramida, aktualisasi diri ini sangat sedikit jumlahnya. Semakin mengerucut ke atas. Artinya, sangat sedikit pula manusia yang bisa mengaktualisasikan diri mereka dengan benar.
Hirarki kebutuhan manusia beradasarkan teori seoarng psikologis Amerika Serikat, Abraham Harold Maslow. (dok. simplypsychologist.or |
Kapan sih aktualisasi diri terjadi? Yaitu pada saat seseorang mampu memanfaatkan potesial dirinya secara optimal dengan tetap menyadari keterbatasannya. Jadi, walaupun sudah terbayang berbagai macam pekerjaan rumah dari melek hingga merem mata, si wanita ini mampu menyisihkan waktunya untuk menggali potensi yang dimiliki hingga melahirkan keterampilan baru. Secara umum, orang yang telah mencapai aktualisasi diri akan:
- menerima dirinya dan orang lain,
- mampu mengemban dan menjaga relasi yang dalam dan berarti,
- memiliki tujuan dan melakukan suatu hal secara teratur untuk mencegahnya,
- mengalami saat-saat bahagia yang dalam dan berarti,
- mampu menunjukkan empati danbeas kasihan kepada orang lain,
- mampu mengapresiasi segala kebaikan dalam hidup.
Keajaiban Lima Belas Menit untuk Ibu Bersinar
Pertanyannya sekarang, bagaimana cara mengaktualisasikan diri dengan benar? Apa yang dilakukan orang-orang--yang katanya dengan persentase sedikit--ini hingga mampu memanfaatkan keterbatasan mereka untuk suatu hal yang memberikan nilai lebih akan diri mereka dan lingkungan?
Zaskia Adya Mecca sedang menuliskan mimpi-mimpinya yang belum tercapai. Kira-kira mimpi apa (lagi) ya yang ingin dicapai oleh isteri sutradara Hanung Bramantiyo ini? |
Sunlight melalui penelitian "Pockets of potential: How Micro-learnig during pockets of time can lead to new skills and oppotunities" mengungkapkan, setiap orang dapat mewujudkan impian atau passion yang mereka miliki dengan menyediakan waktu paling tidak 15 menit setiap harinya dengan mempelajari dan mengulangi keterampilan yang sama.
Paham dengan hasil penelitian di atas? Jadi gini, menyisihkan 15 menit per hari untuk mempelajari suatu hal yang baru dan berkelanjutan bisa membawa impact yang besar, buibu. Apakah itu benar?
Ratih Ibrahim telah membuktikannya. Ratih bercerita, seorang teman berhasil mengadakan konser mini piano di hadapan teman-temannya dengan rutin menyisihkan waktu 15 menit per hari untuk mempelajari not balok dalam bermain piano. Berkat akumulasi dari penyisihan waktu 15 menit per hari selama dua bulan, ia bisa memainkan satu lagu dengan baik dan benar. Padahal, si teman ini hanya belajar tutorial bermain piano dari YouTube.
"Lima berlas menit bukan waktu yang singkat, tapi kita bisa memperkaya diri dengan memaksimlakkan lima menit per hari", terang Ratih.
Luar biasa, ya! Dengan menyisihkan waktu lima belas menit per hari ternyata mampu mengubah pola pikir para ibu rumah tangga yang tadinya merasa stuck dengan pekerjaan rumah tangga dari teras hingga dapur menjadi sebuah gerakan optimisasi. Optimis menjadi ibu rumah tangga juga bisa berkarya. Syukur-syukur jika buah aktualisasi diri dari para ibu bisa menambah nilai ekonomi. Jika tidak, aktualisasi diri ini tetap berdampak pada psikologis ibu. Bukankah happy mom means happy family?
When we educate a man, we educate a man. When we educate a woman, we educate nation.
Tentang Ibu Bersinar Sunlight
Nah, salah satu pekerjaan rumah tangga yang cukup memakan waktu bagi saya adalah soal cuci piring. It take times and several times in a day. Cuci piring nggak cuman sekali, bisa berkali-kali. memakan waktu banget. Habis sarapan, masak, makan siang, bikin cemilan sore, terakhir makan malam. Apalagi, paca konsumsi makanan berlemak tinggi. Lebih ekstra pembersihannya. Sering kali kalau lagi malas atau si bocah kecil minta ditemenin main, ya sudah saya abaikan saja tumpukkan piring. Baru deh dicuci menjelang tidur malam, bisa juga besok pagi lagi. Heheeuu...
Sunlight sebagai sebuah merk sabun pencuci piring memahami betul bagaimana peran seorang wanita dalam sebuah rumah tangga. Melalui survei yang dilakukan oleh induk perusahaannya, PT Unilever Indonesia Tbk, 60 persen wanita Indonesia saat ini terus berusaha mewujudkan mimpi dan cita-citanya meski mereka memiliki keterbatasan waktu (menjadi ibu sekaligus pekerja). Artinya, wanita Indonesia saat ini sudah semakin melek dengan informasi dan semakin menggali lebih dalam tentang perwujudan cita-cita mereka.
Melalui Ibu Bersinar Sunlight, Veronika Utami (Head of House Hold Care PT Unilever Indonesia Tbk) yang turut hadir pada saat Konferensi Pers Ibu Bersinar Sunlight, mengajak perempuan Indoensia untuk meluangkan waktu dan berkomitmen #SayaSempat untuk mewujudkan impiannya menjadi #IbuBersinar. Dengan keunggulan mencuci lima kali lebih cepat, Sunlight memberikan ekstra waktu setiap hari yang jika dimanfaatkan dengan baik bisa membantu perempuan Indonesia mewujudkan mimpinya.
Dengan keunggulan mencuci lima kali lebih cepat, Sunlight memberikan ekstra waktu setiap hari yang jika dimanfaatkan dengan baik bisa membantu perempuan Indonesia mewujudkan mimpinya. |
Ada apa aja di program Ibu Bersinar Sunlight?
Ibu Bersinar Sunlight menyasar tiga target utama dalam pengembangan minat dan bakat ibu rumah tangga, di antaranya: konsumen, komunitas, dan ibu pemilik warung (retailer). Untuk target konsumen, Sunlight akan membuka Kelas Ibu Bersinar bersama para mentor di bidang fashion training, culinary training, art and craft. Para konsumen akan diajarkan bagaimana memulai bisnis sesuai dengan bidang tersebut.
Siapa saja mentor yang dihadirkan Sunlight di kelas Ibu Bersinar Sunlight? Wuihh nggak tanggung-tanggung! Ada Ria Miranda (fashion moslem designer) dan Rinrin Marinka (koki selebriti Indonesia) yang juga hadir dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, untuk target ibu pemilik warung, Sunlight menjalankan "Warung Ibu Bersinar" untuk mentransformasi keterampilan usaha pemilik warung melalui kerja sama dengan Dulux Catylac. Sunlight bersama Dulux Catylac melakukan pengecatan dan penataan ulang agar warung lebih menarik.
Yuk, Ikutan Kelas Ibu Bersinar Sunlight!
Dari tiga target utama Sunlight tadi, yang paling dekat dengan kehidupan saya adalah sebagai konsumen. Buat kamu yang pengen ikutan Kelas Ibu Berinar besama para mentor kece dari Sunlight, wajib ikutan yang satu ini. Gimana caranya? Unggah foto hobi dan minta kamu disertai dengan deskripsi menarik yang sesuai dengan foto ke Facebook dan Instagram Sunlight dengan tagar #IbuBersinar. Raih kesempatan mengikuti Kelas Ibu Bersinar bersama dua mentor kece yang akan diadakan pertama kali di Jakarta pada bulan November 2017 mendatang.
Berhubung saya ibu rumah tangga yang punya minta di bidang fesyen muslim, kayaknya bakal jadi pengalaman yang berharga dan langka bisa belajar fesyen dari masternya, Uni Ria. Sering kali 'kan, kita ingin melakukan sesuatu sesuai passion, tapi nggak tahu harus mulai dari mana. Ikutan aaahh kirim foto buat Kelas Ibu Bersinar Sunlight!
Wassalaam.
wow mba.. tulisannya lengkaap dan bagus..
BalasHapusaku masih mikir loh.. gmn cara mulainya ya untuk meluangkan waktu 15 menit ini..
Nah kaaan.. persoalnannya bagimana memulai. Aku rasa, mulai yaa mulai aja. Nggak usah terlalu dipusingiin gimana mulainya. Semacam ada waktu 15 menit di kantor, ya salurin apa yang kita suka. Kata Mbak Ratih, bukan korupsi waktu di kantor tapi memaksimalkan waktu yang ada.
HapusDuh itu influencernya perempuan - perempuan idolakuuuu...
BalasHapusBtw, di rumah juga pakai sunlight dan emang cepet banget bersihnya. bahkan buat minyak membandel aja sekali usap langsung ilang minyaknya kayak magic wkwk
He ehh.. kece-kece banget yahh influencer-nya.
HapusAku pun pas ketemu dan denger cerita jadi semakin WOW sama mereka.
wah keren ya mendorong wanita mengejar impian walau sudah berumah tangga :)
BalasHapushe ehh. bagus ya program CSR-nya Sunlight :)
Hapusiya bener aq dirumah bisa cuci piring berkali2. pengen coba ikut ah kelas ibu bersinar
BalasHapusItu quote yang educate dari siapa mba. Keren n powerful.
BalasHapusitu diucapin sama psikolog Ratih Ibrahim, tapi pas aku searching di Google semacam anonymus gitu yah quote-nya.
HapusSaya pengen belajar masak atau bikin handmade :)
BalasHapusKadang ketika sudah menjadi ibu rumah tangga, kita suka lupa akan goals/impian yang dulu ingin kita capai. Ternyata kalau kita ada kemauan dan mau menyisihkan waktu, semua impian bisa tercapai yaa. Aku amaze lho masa iya cuma 15 menit aja? Jadi penasaran dan mau langsung coba praktekin besok. ^.^
BalasHapusGoals ku pengen belajar fotografi si, mbak. tapi aku belum praktikkan nih lima belas menit tiap hari. amsyonggg! laggi-lagi konsistensi dibutuhkan yak
Hapusbutuh suami yang mendukung ya, tanpa dukungan tentu kiat juga susah tuk bergerak maju
BalasHapusiyesss.. balik lagi ke tujuan awal pernikahan, visi misi harus sama. kalau suami nggak mendukung, bubar bubyaaaarrr :(
Hapuswaa aku ngga datang di acara ini tapi penasaran banget sama ilmunya, makasih ya Nisss...
BalasHapusAhhh programnya kece, mau ijutan ah jadi ibu bersinar Sun light, kebetulan aku juga pake dirumah hihihi
BalasHapusLimabelas menit bisa apa ya? Bisa baca buku sejenak atau olah raga ringan.
BalasHapusAh mau mba, aku jadi pengen ikutan kelas ibu bersinar neh
BalasHapussabun cuci piring favorit hehehe. keren nih acaranya mbak, 15 menit bisa banget buat melakukan hal kesenangan para wanita untuk aktualisasi diri :D
BalasHapusGak cukup nih mba klo cuma 15 menit. Waktu luang aku di rumah hanya ada di weekend. Dan di saat itu ak selalu curi2 waktu untuk update blog. Tapi ternyata gak cukup 15 menit. Jadi suka di pecah2 deh waktunya. Lanjut lagi malam ketika anak dan suami sdh tidur.
BalasHapusItu dia Mbak Wian. Ubah mindset dulu jadi #SayaSempat.
HapusKemarin psikolog mengawalinya dengan hal seperti itu. Selanjutnya practice makes prefect ;)
Kemarin ini liat instastory teman-teman soal acara ini. Ternyata malah sudah ada ulasannya lengkap yaa. Thanks for sharing :)
BalasHapussama-sama margaaa :)
Hapuskalo saya seorang ibu RT dan jika diberikan 15 menit "me time" saya akan belajar hapalan alquran + arti & tafsir. selain jadi ibu/istri shalehah dan ahli syurga juga bisa gantiin mamah dedeh hahahah
BalasHapusahahhaha.. cakeeeeepp bener cita-citanya. hafalan quran juga bisa nih dilakuin sambil traveling. jadi pendakwah sambil traveling gituuu :D
HapusWah keren mengajak perempuan untuk mengaktualisasikan diri
BalasHapusAku termasuk yg blm bisa memanage waktu, tp memang bnar harus diusahakan melakukan hal rutin setiap hari agar hasilnya bisa terlihat
BalasHapusMbak Anesa, mimpi yang belum terwujudnya apa sih? Kalau saya mau belajar bahasa isyarat dan fotografi :)
BalasHapussamaaaa. aku pengen banget belajar fotografi.
HapusFotografi dan blogging by phone adalah mimpiku. hahaha sederhana syekalih yaa. tapi yaa gitu deh memaksimalkan waktu yang melek versiku :D