Tips Mengobati Luka pada Anak #GakPakePerih

Assalaamu’alaikum, mam.

Memiliki balita kayaknya nggak habis-habis ya energinya. Sejak masuk usia 3 tahun, si Riyadh rada sulit diajak tidur siang. Ditambah lagi saat dia udah bisa naik sepeda roda dua. Tiada hari tanpa bersepeda!

Walau kita pergi seharian, nih dan sampai rumah hampir jam 9 malam, wes gowes dulu dia sama sepedanya. Paling nggak, dia ngegowes dulu bulak-balik dari rumah ke ujung gang . Abis itu baru deh masuk ke rumah. Kalau lagi di rumah, yaa wara-wiri aja dia pake sepeda. Entah itu keliling gang sendirian, main ke rumah temennya, atau main ke lapangan futsal. Hidup Riyadh kurang komplit tanpa bersepeda.

(Baca juga: Tips Anak Lancar Mengendarai Sepeda Roda Dua)

Cuman, ya Mam ada risikonya juga saat Riyadh mahir bersepeda. Apa itu? Jatuh! Sebulanan ini hampir setiap pulang ada aja luka di anggota tubuhnya. Alhamdulillah lukanya masih ringan, rerata sterch alias baret. Pernah juga luka parut dan sedikit memar.

Tips Mengobati Luka pada Anak #GakPakePerih

Yang namanya luka pasti sakit dan perih, apalagi buat anak kecil. Bukan perkara mudah mengobati luka pada anak kecil. Mereka mudah trauma bila pengalaman buruk yang didapat saat proses pengobatan.

Contohnya beberapa waktu yang lalu, kecelakaan yang terjadi di hadapan saya. Riyadh jatuh dari sepeda saat kami jalan-jalan sore menuju lapangan futsal. Riyadh menghajar lobang di tengah jalan. Karena kemampuan menggowesnya tidak kuat, ban sepeda Riyadh nyangkut di dalam lubang. Terjerembablah ia. Riyadh menangis kencang. Begitu sampai di hadapannya, saya membawa Riyadh ke pinggir jalan, memeluknya, hingga membiarkan ia menyelesaikan tangisan. Setelah tangis reda, kami memilih melanjutkan perjalanan ke lapangan futsal.

Di lapangan futsal, saya berniat membersihkan lukanya dengan air. Belum diapa-apain, anaknya udah nangis ketakutan. Takut akan rasa perih yang dirasakan. Pikir saya, biar bagaimanapun luka harus dibersihkan terlebih dahulu supaya tidak timbul infeksi. Selanjutnya, baru deh diobati dengan obat penyembuh luka. Akan tetapi, bagaimana cara mengobati luka pada anak? Sementara baru tahap pembersihan saja, anak sudah menolak. Defensif! Huhuhuu. Oya, sering kali saya tidak tahu kejadian jatuhnya Riyadh dari sepeda. Tau-tau dia menjerit saat aktivitas mandi. Perih karena lukanya terkena air dan sabun.

Tiada hari tanpa bersepeda sejak Riyadh bisa mengendarai sepeda roda dua.
 Tips Mengobati Luka pada Anak #GakPakePerih

Jatuhnya Riyadh dari sepeda membuat saya berpikir. Gimana cara mengobati luka pada anak tanpa drama? Apa pendekatan saya yang salah kepada anak? Apa langkah pengobatannya yang salah, sehingga timbul rasa perih yang hebat pada anak? Cari-cari informasi di internet plus sharing sesama mama milenial, akhirnya saya mendapati formula tips mengobati luka pada anak #gakpakeperih ala Mama Riyadh.

1. Tenangkan Anak

Ini jadi kunci utama sebenarnya ya, mam dalam berbagai situasi. Selain pada saat anak tantrum, orangtua juga harus pandai menenangkan anak saat mereka terjatuh (kecelakaan). Nggak perlu berbohong dengan memukul sepeda atau jalanan yang dianggap nakal. Cukup utarakan apa yang kira-kira sedang dirasakan si anak. Entah itu rasa sedih, kecewa, marah, takut, atupun sakit, sehingga memunculkan kesan orangtua memahami perasaan anak.

Seperti cerita di atas, saya memeluk Riyadh saat dia menangis kesakitan. Kadang aku suka merasa kalau tangisannya hanya untuk mencari perhatian aja. Akan tetapi, yaa okelah ku tetap menenangkannya di berbagai situasi. Apa maksud? Menenangkan anak dalam kondisi kesakitan ataupun marah bertujuan menyembuhkan psikologi anak agar mereka merasa aman dan terlindungi. Kalau sudah merasa aman, orangtua bisa ambil tindakan selanjutnya, seperti pengobatan ataupun nasihat kepada anak untuk lebih berhati-hati.

Sebelum bisa mengendarai sepeda roda dua, aku pinjamkan Riyadh sepeda keseimbangan (balance bike) selama sebulan.
 2. Bersihkan Luka

Kenapa sih luka harus dibersihkan? Supaya tidak terjadi infeksi yang bisa membahayakan si korban. Untuk anak kecil, proses pembersihan luka ini bisa menjadi momok tersendiri kalau belum tahu triknya. Berdasar cerita di atas, saya menggunakan air keran untuk membersihkan luka parut pada Riyadh. Yaa jelas, Riyadh menolak. Perih banget!

Di sisi lain ada juga pemahaman yang salah kaprah, yakni penerapan obat merah (iodin) dan alkohol untuk membersihkan luka. Padahal, obat merah dan alkohol tidak tepat untuk menangani luka. Kalau menurut dr. Adisaputra Rhamadinara (Certified Wound Specialist Physician), obat merah (iodin) dan alkohol bisa membuat kulit kering, sehingga meperlambat proses penyembuhan luka.

Trus dibersihkan pakai apa donk? Ternyata, ada lho Mam obat pembersih luka yang mudah dibawa dan diaplikasikan pada saat luka dengan efek #gakpakeperih. Ini bisa jadi solusi ampuh untuk membersihkan luka pada anak tanpa tantrum juga. Obat yang dimaksud adalah Hansaplast Spray Antiseptik.

Saya mengetahui Hansaplast Spray Antiseptik dari postingan teman di Instagram. Pas baca informasinya, saya berpikir, simpel banget ada cairan antiseptik pembersih luka dengan bonus gak pake perih. Kalau dihubungkan dengan cerita di atas, saya nggak harus cari-cari air mengalir dulu untuk membersihkan luka saat kecelakaan di luar rumah. Tinggal bawa Hansaplast Spray Antiseptik ke manapun saya pergi.

Sekarang bersihkan luka pada anak udah nggak drama lagi karena ada Hansaplast Spray Antiseptik #GakPakePerih. Si Riyadh tadinya menangis dan menolak saat lukanya dibersihkan dengan air mengalir, sekarang nggak lagi karena pakai Hansaplast Spray Antiseptik. 
Akhirnya, saya pun inisiatif mencari Hansaplast Spray Antiseptik di minimarket dekat rumah. Alhamdulillah ada. Produknya sudah banyak dijual di pasaran. Kebetulan luka parut bekas jatuh dari sepeda belum sembuh juga. Akhirnya aku aplikasikan Hansaplast Spray Antiseptik untuk membersihkan lukanya. Beneran, lho! Riyadh nggak pake drama, gak pake perih. Mungkin dalam benaknya, ini serasa pakai baby clogne kemasan semprot, hihihii. Bedanya ini untuk luka dan tidak berbau juga meninggalkan noda. Pemakaiannya gampang banget!

Kira-kira kenapa coba Hansaplast Spray Antiseptik ini gak pake perih begitu diaplikasikan ke luka? Karena Hansaplast Spray Antiseptik memiliki kandungan utama Polyhexanide (PHMB), yaitu zat antiseptik yang banyak digunakan oleh para dokter karena tidak perih, tidak meninggalkan noda, dan dan tidak berbau. Perlu diketahui bahwa zat PHMB dalam pembersih luka yang selama ini sudah banyak digunakan di klinik dan rumah sakit tidak dijual bebas, tetapi Hansaplast sudah memformulasikan zat antiseptik tersebut agar tersedia dalam bentuk produk Over The Counter (OTC) – produk yang djual bebas tanpa resep dokter.

Sejauh ini aku merekomendasikan Hansaplast Spray Antiseptik untuk pertolongan pertama pada kecelekaan, dalam hal pembersihan luka. Karena apa? Karena kemasannya simpel, pemakaiannya aplikatif, khasiatnya oke, dan yang penting mudah ditemui dengan harga yang reasonable.

Paling yaa aku mau kasih saran terhadap kemasan penjualannya, nih. Saat aku temui di minimarket, kemasan memang tidak dalam bentuk bersegel. Tidak apa jika tidak menggunakan kardus pelindung untuk double kemasan. Akan tetapi, lebih baik jika tutup spray diberi segel, sehingga konsumen tidak gampang coba-coba produk yang bisa mengurangi kuantitas cairan antiseptik. Saya yakin soal kualitas spray Hansaplast, pastinya sudah melewati quality control yang ketat.

Hansaplast Spray Antiseptik tersedia dalam kemasan 50 ml. Dengan ukuran yang pas dipegang, baik pada anak maupun dewasa, Hansaplast Spray Antiseptik mudah dibawa dan diaplikasikan untuk membersihkan setiap luka #gakpakeperih dan tidak berbau.
3. Terapkan Obat Penyembuh Luka

Setelah luka dibersihkan, Mama bisa mengobati luka tersebut dengan obat penyembuh luka. Paling enak mengaplikasi obat penyembuh luka dalam bentuk salep (gel) karena tidak akan bleber (apa ya ngebahasaindonesiakannya? LOL) ke mana-mana. Jadi, langsung terfokus pada proses penyembuhan bagian luka yang sakit. Hansaplast juga punya produk obat penyembuh luka. Mama bisa membeli Hansaplast Wound Care Oinment di minimarket atau toko obat terdekat.

4. Gunakan Plester

Setelah tiga langkah terlewati, Mama bisa gunakan plester untuk menutup luka. Menutup luka dengan plester berfungsi agar luka yang ada tidak terinfeksi oleh debu, kuman, atau benda-benda asing lainnya yang bisa menempel di luka dan memperlambat proses penyembuhan.

Banyak pendapat di masyarakat yang menyarankan untuk tidak menutup luka karena memperlambat proses penyembuhan. Ini mitos, ya Ma! Luka itu harus ditutup denga perban atau plester untuk menjaga kelembaban, sehingga proses penyembuhan lebih cepat.

Mama bisa menutup luka dengan kain kasa, lalu rekatkan dengan plester roll. Di lain pihak, Mama juga bisa pakai plester dari Hansaplast. Mau plester yang tahan air, ukuran kecil atau besar, hingga plester berkarakter kartun supaya anak senang juga ada pilihannya dari Hansaplast! Apapun bentuk plesternya, dipilih senyamannya Mama dan si kecil aja, ya! Jangan lupa untuk selalu mengganti plester secara teratur. Kalau nggak diganti, kebersihan luka di balik plester tidak terjaga. Proses penyembuhannya juga lama.

Tiga langkah mudah sembuhkan luka #GakPakePerih dari Hansaplast: (1) Bersihkan luka dengan Hansaplast Spray Antiseptik, (2) lindungi luka dengan plester Hansaplast, (3) sembuhkan luka dengan Hansaplast Wound Care Oinment. (dok. Hansaplast)
 5. Segera ke Dokter Bila Infeksi

Kalau menurut Mama luka yang dialami anak tak kunjung sembuh, menimbulkan demam pada anak atau lukanya tampak selalu basah, baiknya Mama segera ke dokter untuk mendapati penangana lebih lanjut. Faktanya, lambatnya proses penyembuhan luka bisa mengindikasikan adanya gangguan pada sistem imun tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus.

Nah, gimana? Sudah lebih tergambar belum, tips mengobati luka pada anak #gakpakeperih? Sekarang aku udah nggak rungsing lagi buat mengobati lukanya Riyadh. Berkuranglah satu kepanikan, wkwkkw. Buatku kehadiran Hansaplast Spray Antiseptik sangat membantu. Kalau pada saat pembersihan luka sudah nggak drama, insyaa Alloh langkah selanjutnya juga nggak pake drama untuk mengobati luka pada anak.

Oh ya, nggak hanya menangani luka pada anak, Hansaplast Spray Antiseptik bisa juga aku pakai saat tergores pisau atau terkena benda keras juga tajam lainnya. Kalau sudah dibersihkan, tinggal lindungi luka dengan plester, dan sembuhkan dengan salep. Kalau Mama pengen tahu lebih lanjut tentang luka juga produk Hansaplast, yuk kunjungi situs, atau Facebook Fanpage, atau Instagram mereka.

Kalau Mama seperti apa tips mengobati luka pada anak #gakpakeperih? Share, yuk!

22 komentar

  1. Hansaplast anty septik ini bisa membantu banget nih ya Mbak kalau si kecil jatuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget. Simple dan aplikatif buat pemakaian dan dibawa ke mana-mana

      Hapus
  2. Wah bermanfaat banget nih ya Mbak karena adanya hansaplast ini. Apalagi untuk si kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tjuuusss..
      Nggak cuman si kecil, orang dewasa kalau luka juga bisa pake hansaplast spray. macem aku yang baru-baru ini kebeler pinggiran ember, tjusss kasih hansaplast spray

      Hapus
  3. Menggunakan plaster ini memang bisa membuat luka bisa cepat sembuh nih ya

    BalasHapus
  4. Ini SIP BANGET sebagai P3K untuk kiddos ya Mam
    Semoga anak2 tetep sehaaatt dan beraktivitas dgn riang gembira
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  5. Anak usia 3 tahun itu mulai lasak deh, anakku juga gitu dulu. Mana mau tidur siang. Apalagi kalo udah bisa naik sepeda, nggak peduli siang panas juga tetep aja mainan. Nah sekarang enak ya udah ada Hansaplast spray antiseptik, kalo ada luka abis jatuh tinggal disemprot aja untuk membersihkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bangeeeetet.. tengah hari bolong juga dilakoni main sepedaaaa. Huhuhu item dah kulitnyaaa

      Hapus
  6. selalu sedia Handsaplast di kotak obat mba, jadi gampang aku temukan pas perlu

    BalasHapus
  7. Praktis Hansaplast spray antiseptik ini bisa dibawa kemana mana, jadi bisa prepare

    BalasHapus
  8. Waah keren hansaplast ada terobosan kece kayak gini..anak-anak suka drama kalau misal mau diobatin..untung sekarang ada solusi oke.

    BalasHapus
  9. Gantengnya Riyadh ❤❤❤
    ....
    Wah mau ah beli hansaplast spray antiseptic, dulu biasa pakai B yang sekarang hilang di pasaran

    BalasHapus
  10. wajib nyimpen dan bawa ini kalo bepergian sama bocah nih.. kadang bocah klo udah main.. ada aja kejadian yg bikin lecet yak..

    BalasHapus
  11. Tak ada luka ya tak belajar. Untung ada Hansaplast. Inovasinya keren ya. Bukan plester lagi.

    BalasHapus
  12. Baru tau nih ada Hansaplast Spray Antiseptik! Cocok banget buat nyetok di rumah untuk yang punya anak kecil yah. Aku share ke iparku ah untuk modal ponakan-ponakan aku yang masih pada kecil-kecil. Makasih infonya, Mba :)

    BalasHapus
  13. Perlu simpan di rumah nih kayaknya. Tapi ini hanya untuk membersihkan luka ya mbak? apa bisa untuk memar juga ya?

    BalasHapus
  14. Gak pakai drama kalau diobatin sama Hansaplast Spray. Saya juga kau deh kalau lika disemprotin begini

    BalasHapus
  15. Yahh mbak, jangankan anak kecil, saya aja kalau luka bisa nyengir-nyengir perih klo ngolesin obat ke luka euy.. Makanya zaman dulu diajarin sama ibu buat bersihin luka dengan direndam air hangat. tapi tetap rada perih juga sih. Hahahaha.

    Senang banget hansaplast ini punya inovasi spray antiseptic macam begini jadi bisa langsung ngebersihin luka di tempat kejadian, gak perlu pulang ke rumah masak air dulu deh. hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serius pake air hangat?
      Perih banget itu maaah. Pake air keran aja perih2 sedap >,<

      Hapus
  16. Praktis yaaaa.. tinggal semprot dan gak ada bekas tempelan di kulit.. ntu riyadh mau aja dipoto poto.. emang doyan ya dipoto :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakaakakakaa.. yaa ,au laah dipoto. sekalian diobatin lukanya doonk, makannya dia diem :p

      Hapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)