Mencoba Layanan Dry Massage di AHRA Reflexology

Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh..

Alhamdulillah ya Mams udah weekend lagiiii. Ada rencana apa di akhir pekan ini? Menjadi seorang mama di era milenial ini ku akui nggak mudah. Tuntutan perkembangan zaman cepet banget, apalagi sekarang semuanya bisa dikerjakan secara online. Kapanpun dan di manapun berada, kita bisa melakukan dan (harus) menuntaskan sebuah pekerjaan.

Buat yang baru baca blog aku, aku seorang freelancer content creator. Meski demikian, kalau lagi penuh jadwal *hazeg* berasa dikejar-kejar juga sama deadline kerjaan. Semetara, waktu bagian kerja yang aku miliki berasa sedikit banget.

Mencoba Layanan Dry Massage di AHRA Reflexology

Maklum aja, kerja sambil momong anak itu sangat mengandalkan kemampuan multitasking. Sambil ngetik di laptop ataupun update di smartphone, mata tetap mengawasi gerak-gerik si kecil. Mengejar, menggendong, berjalan mengiringi si kecil, sesekali menjadi selingan saat saya mengerjakan pekerjaan. Alhasil, badanku berasa banget makin rentek. Pijat refleksi di akhir pekan tampaknya jadi momen yang pas buat saya. Hohoho ^^

Kebetulan aktivitasku lagi padat di awal Februari kemarin. Jumat (8/2/2019) lalu saya putuskan untuk mencoba layanan pijat refleksi di AHRA Reflexology by NEST di Pasaraya The Pride of Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan. Jujur ini baru pertama kalinya mencoba layanan pijat refleksi. Ahahaha ku takut jejeritan karena nggak kuat aja gitu direfleksi. Wkwkwk. Trus kenapa berani coba layanan pijat di AHRA? Baca terus ya pengalaman pertamaku ini!

Penampakkan dari depan AHRA Reflexology yang berada di lower ground Pasaraya The Pride of Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan. memadukan warna hijau dan cokelat, ambience-nya udah kerasa banget sebagai tempat relaksasi.


Mencoba Layanan Dry Massage di AHRA Reflexology


AHRA Reflexology berada di lower ground (LG) Pasaraya The Pride of Indonesia. Lokasinya mudah sekali ditemukan. Kalau dari pintu masuk Pasaraya, mama turun saja di gedung A (sebelah kanan) Pasaraya, persis di pintu masuk sebelah Restoran Padang Sari Ratu. Masuk deh ke gedung Pasaraya, lalu turun tangga secara manual ke lantai LG. Iya, gerak dikit dong ahk menuruni tangga! ;)

Setelah tiba di lantai LG, mama akan berjumpa dengan deretan stand Festival Go Food. Maklum aja ya, Pasaraya The Pride of Indonesia jadi base camp utama perusahan ojek online GoJek. Lalu mama belok ke kanan, terus sampai pojok. Di situlah AHRA Reflexology berada, persis di sebelah restoran cepat saji Burger King.

Begitu sampai di pintu masuk AHRA, suasana shantay dan syahdu udah kerasa aja, nih Mams. Dekorasi AHRA memang dibuat rileks untuk para pengujungnya, dengan dominasi warna hijau dan cokelat, khas alam gitu Mam. Iringan musik yang membuat jiwa rileks diiringi suara gemericik air benar-benar membuat pengunjung terbawa suasana. Serasa saya tidak sedang berada di mall yang penuh hiruk-pikuk.

Nahh ini dia para kakak-kakak yang sigap melayani tami yang datang ke AHRA Reflexology.

“Selamat siang. Ada yang bisa kami bantu?”, sambutan hangat dari bagian reservasi mengawali kunjungan saya kala itu. Saya pun membalas sapaannya dan langsung memilih perawatan dry massage (durasi 45 menit, harga Rp 130.000). Karena hari itu adalah hari pertama dibukanya AHRA Reflexology, saya bisa langsung memilih layanan perawatan tanpa reservasi. Kalau mama ingin mencobanya di lain waktu, lebih baik reservasi dulu, ya biar nggak pake nunggu. Maklum AHRA ini banyak promonya kalau pake dompet digital.

Sebagai kunjungan pertama, saya harus mengisi biodata untuk dijadikan database AHRA. Ada sejumlah isian yang harus diisi, meliputi nama, nomer telepon, dan alamat email. Jadi begitu saya kembali lagi ke AHRA, biodata saya sudah terekam sehingga bisa langsung lakukan perawatan.

Seorang terapis wanita sudah siap di depan pintu masuk perawatan. Rupanya dialah yang akan memijat aku. Sudah menjadi SOP AHRA, pelanggan mendapatkan medical questioner dan sebotol air mineral ukuran 330 ml sebelum melakukan perawatan. Medical questioner berisi riwayat penyakit yang sedang dialami pelanggan (misalnya darah tinggi, asam urat, kolesterol, diabetes, kehamilan). Hal ini penting untuk diketahui terapis karena ada beberapa penyakit yang tidak disarankan untuk pijat refleksi.

Bentuk medical questioner yang harus diisi oleh setiap pengunjung AHRA Reflexology.

Akhirnya saya masuk ke ruangan perawatan. Areanya sangat sederhana. Hanya berisi barisan kamar perawatan berukuran 3x3 meter sebanyak 12 buah. Warna hijau dan cokelat tetap mendominasi. Lampu temaram dan iringan musik setia menemani pelanggan agar kondisinya semakin rileks. Saya pun mencoba layanan dry massage, pijat seluruh badan kecuali area kepala tanpa menggunakan minyak dan menanggalkan pakaian.

Duh, sayang banget saya lupa nama terapisnya. Yang saya ingat dari sang terapis, tangannya adem dan lembut banget buat mijit. Ini saya rasakan saat terapis menyentuh area telapak kaki dan betis. Meski tangannya adem, jangan salah soal tenaga. Tekanannya pas buat saya yang pilih tekanan sedang untuk dipijit. Duhh rasanya nggak mau berhenti dipijat, terutama area betis. Lelah siiiist ngejar-ngejar batita. LOL.

Nggak butuh ruang yang luas. Kamar perawatan di AHRA Reflexology yang minimalis ini bisa bikin pelanggan berasa rileks dan fresh setelah perawatan. Tempat tidur sudah didesain multifungsi, bisa untuk duduk bersandar ataupun tiduran.


Saat itu saya sedang menstruasi, jadi area telapak kaki tidak menjadi pusat titik refleksi. Sang terapis lebih lama memijat saya di arena badan. Saya sungguh dibuat rileks olehnya. Ada titik yang sakit dipijat, tapi itu bisa diakali dengan pengurangan tekanan pijat dan mengganti teknik pijat. Yang tadinya pakai siku, diputuskan saja pakai jempol.

Si mbaknya juga tau lho titik-titik di bahu saya yang ototnya keras. Bisa jadi efek tidur yang kelaman miring ke kiri atau tangan yang menjadi tumpuan saat menggendong bocah yang beratnya hampir 14 kilogram. Pun begitu dengan tulang belikat sebelah kiri. Kalau kata mbaknya, banyak angin yang masuk di situ. Sakit si saat dipijat tapi nagih gitu. Hahahaah.

Kalau sudah selesai treatment, jangan lupa cobain minuman juara dari Singabera yang disediakan secara gratis oleh AHRA Reflexology. Kenapa ku bilang juara? Karena nenangin aja gitu sehabis mengonsumsinya. Di pojok ruang ruang tunggu, ada semacam dispenser yang berisi minuman rasa lemon, lemon grass, dan cinammons hangat. Wajib dicobalah pokoknya!

Jangan lupa ya cobain lemon grass dari Singabera sehabis treatment di AHRA Reflexology. Kebetulan kemarin aku coba yang lemon grass si dan rasanya langsung suka. Ada jahenya dikit jadi rada pedes.

Karena ini pengalaman pertamaku, jadi aku bener-bener notif setiap pijatan yang aku rasakan. Setelah dipijat, aku langsung pulang ke rumah dan tidur siang. Bangun dari tidur siang, lama-kelamaan badanku berasa enteng dan nyaman banget.

Totally, aku sangat merekomendasikan dry massage di AHRA Reflexology buat para mama yang males badannya kena minyak saat dipijat. Sehabis terapi, badan nggak berasa lengket akibat pemakaian minyak. Nggak usah pake mandi lagi dan bisa lanjut aktivitas lagi. Mau lagi iseng jalan-jalan ke mall ataupun sengaja cabut di waktu istirahat kantor, dry massage di AHRA sangat direkomendasi untuk mama dan papa coba. Tjusssslah kalau penasaran! ;)

Gimana, gimana penampakkanku setelah mencoba dry massage di ARHA Reflexology? Keliatan lebih cerah 'kan? 

Tentang AHRA Reflexology


AHRA Reflexology merupakan brand terbaru dari NEST Family Reflexology and Spa. Para Mama udah tahu donk siapa NEST Family Reflexology and Spa? NEST Family Reflexology and Spa udah terkenal banget Mams dengan layanan reflexologi berkonsep keluarga dan rumahan. Cabangnya udah beredar banyak di Indonesia, lintas pulau, bahkan sudah ada di beberapa negara tetangga.

Merambah segmen pasar yang baru, NEST Family Reflexology and Spa membuka brand baru bernama AHRA Reflexology. Berbeda dengan NEST, AHRA mengusung konsep layanan pijat untuk kaum urban yang memiliki waktu singkat tapi dituntut serba cepat. Oleh karenanya, AHRA hanya memiliki empat layanan (massage, dry massage, reflexologi, dan face accupresure) dengan waktu yang relatif singkat (45-60 menit).

Pada pembukaan pertamanya ini, AHRA memilih lokasi di Pasaraya The Pride of Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan. Menurutku pas banget lho pemilihan Pasaraya ini sebagai lokasi pertama AHRA Reflexology. Selain lokasinya strategis (berdampingan dengan halte bus Blok M), Jalan Iskandarsyah saat ini bisa juga dibilang sebagai salah satu lokasi perkantoran penting di wilayah Jakarta Selatan. Pas banget kan, menyasar kaum urban yang bekerja di daerah Blok M dan sekitarnya.

Nama AHRA juga diambil dari bahasa sansekerta yang berarti tempat nyaman yang membuat orang ingin datang terus.


Di AHRA Reflexology Pasaraya ini, tersedia 17 terapis (pria dan wanita) profesional yang sudah memiliki pengalaman minimal lima tahun. Terapis akan melayani pengunjung sesuai dengan jenis kelamin para tamu. Jadi, kalau mama ingin dipijat, yaa mama akan dilayani oleh terapis wanita. Begitu pun dengan para papa, akan dilayani dengan terapis pria.

Harga pelayanan AHRA berkisar antara Rp 130-250 ribu. AHRA sendiri kepanjangan dari affordable, healthy, relaxation, dan ambience. Nama AHRA juga diambil dari bahasa sansekerta yang berarti tempat nyaman yang membuat orang ingin datang terus.

Fendy Julianto, Direktur PT Telur Emas Anugerah Mandiri (perusahaan yang menaungi NEST dan AHRA Reflexology) menyatakan, sesuai dengan arti dan kepanjangan namanya, AHRA ingin menjadi tempat pijat refleksi untuk kaum urban yang butuh pelayanan nggak terlalu lama, tapi membuat orang kepengen balik lagi.

Suasana di area treatment AHRA Reflexology Pasaraya The Pride of Indonesia

"Orang bilang, tempat refleksi kita cocok untuk kaum urban. Tiga menit sudah harus masuk tamu, tapi tetap ada medical questioner. Data costumer langsung masuk ke database. Begitu tamu datang lagi, sudah ada datanya", terang Fendy.

Jadi tuh ya, tahapan SOP tamu di AHRA kalau ada pelanggan datang adalah tamu konfirmasi kedatangannya terlebih dahulu di meja reservasi. Lalu, tamu mendapatkan air mineral dan medical questioner untuk diisi, masuk ke ruang pelayanan, keluar dengan jiwa dan raga lebih fresh. Last but not least, tamu boleh menikmati hangatnya cinnamons, lemon grass, atau lemon dari Singabera secara gratis di pojok ruang tunggu AHRA Reflexology. Kalau kamu ketagihan, bolehlah membeli minuman tersebut yang sudah ready dalam kemasan, masih di AHRA Reflexology.

Ketagihan sama minuman yang bersifat relaksasi di AHRA Reflexology? Tjusss bungkus kemasan siap bawa dan konsumsinya! 

Keutamaan AHRA Reflexology lainnya, dia menggunakan minyak kemasan yang sekali pakai. kalau ada pelanggan yang mencoba layanan massage misalnya, kan pakai minyak tuh. Nah, AHRA sudah menyediakan minyak dalam bentuk kemasan. Habis, nggak habis pokoke buang! Ganti baru buat next costumer.

"Alat tempur" yang digunakan AHRA Reflexology ini buatan sendiri, lho! Minyak dan krim pijat terbuat dari bahan-bahan organik yang aman untuk semua tipe kulit. Kemasannya sekali pakai. Jadi pelanggan nggak usah khawatir kalau minyaknya bekas pakai. Big NO NO buat AHRA Reflexology.

Di tahun 2019 ini, tambah Fendy, rencananya AHRA akan membuka dua tempat pelayanan. Dalam lima tahun mendatang, AHRA ingin membangun 70 outlet di Jabodetabek dan ingin menjadi brand terbaik di bidang reflexology di tahun 2025 kelak. Duh, maaams doakan saja ya semoga AHRA bisa seperti kakak pendahulunya, NEST, yang buka tempat di seluruh kota besar Indonesia, bahkan mancanegara.

Aku bersama teman-teman dari Bloggercrony juga Fendy Julianto, Direktur PT Telur Emas Anugerah Mandiri (perusahaan yang menaungi NEST dan AHRA Reflexology) [laki-laki di tengah] saat menghadiri grand opening sekaligus mencoba layanan dry massage AHRA Reflexology di Pasaraya The Pride of Indonesia, Jumat (8/2/2019) lalu.

Oke, segitu dulu update dari Mamanya Riyadh. Someday pengen balik lagi nyobain treatment yang masage. Ku pengen tahu rasanya minyak organik buatan AHRA Reflexology saat diaplikasikan ke tubuh. Lengket apa nggak ya. Nanti deh ku update lagi di postingan ini.

Wassalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

5 komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)