Seminggu ini saya rungsing sama yang namanya home internet. Jadi tuh, ya saya baru mengetahui provider home internet yang saya gunakan di rumah telah dicabut izin frekuensinya oleh Kemenkominfo karena terlibat utang. Informasinya baru saya ketahui saat ingin melakukan top up pulsa.
Ya okelah kalau begitu. Saya pun mencari provider home internet lainnya. Apa daya, provider home internet yang saya ajukan mengatakan, jaringannya penuh untuk wilayah tempat tinggal saya. Entah sampai kapan mereka melakukan penambahan daya di tempat tinggalku agar jaringan di rumahku kebagian.
Mengasah Jiwa Womenpreneurship di Era 4.0 bersama Futri Zulya |
Kenapa saya sangat membutuhkan jaringan home internet? Karena saya ada pekerjaan yang mengharuskan keterlibatan dunia online. Benar ada smartphone yang bisa digunakan kapan dan dimana saja, termasuk tethering. Akan tetapi tetap saja untuk mengunduh, edit, dan menggunggah file berkapasitas besar lebih enak pakai penguat sinyal. Ditambah lagi anak saya sedang tidak ada yang jaga. Makin-makinlah saya tidak bisa pergi ke co-working space dan sejenisnya hanya untuk fokes dengan pekerjaan untuk beberapa jam. Bener-bener deh saya ketergantungan banget sama internet!
Perempuan Indonesia dan Revolusi Industri 4.0
Anyway, apa yang saya alami seminggu belakangan itu benar-benar keingat dengan materi yang disampaikan oleh Kak Futri Zulya Savitri. Sabtu (24/11/2018) lalu aku bersama teman-teman blogger dari Bloggercrony Community ikutan sesi sharing seputar kecantikan dan womenpreneurship bersama Kak Futri di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Wanita yang tahun ini genap berusia 30 tahun mengatakan, revolusi 4.0 yang terjadi saat ini membawa sejuta peluang yang sangat banyak terhadap perempuan Indonesia. Sebelum lebih jauh mengulik perempuan dan revolusi industri, kujelaskan dulu tentang revolusi industri 4.0 itu sendiri.
Perempuan dikasih kemampuan multitasking. Tinggal kitanya aja nih, Mams mengupayakan agar kemampuan yang diberikan bisa lebih produktif ke arah positif. (dok. Freepik) |
Jadi tuh, Mams revolusi industri 4.0 merupakan era yang diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence). Ini adalah era super komputer, rekayasa genetika, inovasi, dan perubahan cepat yang berdampak pada ekonomi, industri, dan politik. Gejalanya ditandai dengan banyaknya sumber informasi melalui kanal media sosial seperti Youtube, Instagram, Twitter, juga blog. Para mama kerasa banget ‘kan untuk mencari suatu informasi saat ini amatlah mudah, bahkan bisa dibilang information overload.
Nah, menurut kak Puput, panggilan akrab Futri, revolusi industri 4.0 membuat perempuan lebih mudah untuk berkarir dan berkarya. Selain diberi kelebihan melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu (multi tasking), perempuan zaman now semakin maju dengan pendidikan yang layak, penyaluran minat dan bakat, serta beragam profesinya.
Serius tapi santai. Ituah kesan yang tergambar olehku selama mengikuti acara Womantalk "Inspiring Beauty". Acaranya penuh informasi, tapi pembawaannya santai. (dok. ZBeauty) |
“Bekerja kini bukan lagi diartikan sebagai pergi ke kantor di pagi hari, lalu pulang sore. Kita (para perempuan) bisa bekerja di mana saja, termasuk dari rumah. Saya sendiri sering kali bekerja dari mana saja hanya mengandalkan internet. Sambil bekerja, saya sambil menelepon anak juga mengerjakan urusan domestik di rumah”, terang Futri.
Apa benar begitu, Mams? Yess, dengan mengandalkan jaringan internet, para mama bisa membuat online bussiness, menyewakan kamar kosong lewat aplikasi online, mejadi fashion designer, design interior--yang kesemuanya bisa dilakukan di rumah atau di manapun. Asyik, ya Mams! Kalau ada income tambahan di rumah. Kita bisa bantu suami untuk menambah pemasukan rumah tangga. Paling nggak buat bebelian ngopi cantik, fesyen, dan make up nggak mengganggu anggaran belanja dari pak suami.
Sejumlah partisipan yang hadir saat acara Womantalk "Inspiring Beauty". (dok. ZBeauty) |
“Duh, tapi aku mau mulai bisnis nggak ada modalnya! Gimana donk?”, “Nanti kalau bangkrut, modal nggak balik gimana?”, “Aku takut nggak bisa bagi waktu buat keluarga, bisnis, juga diri sendiri saat menjadi pebisnis”, curhat Futri tentang keluhan beberapa perempuan tentang berbisnis.
Well, Mams mari kita bicara tentang enterpreneurship (kewirausahaan). Jadi, adanya revolusi industri 4.0, enterpreneurship menjadi hal yang harus dijajaki dan dialami perempuan. “Enterpreneurship bukan soal pendidikan, keahlian, atau uang, tapi jiwa”, tegas ibu dari dua anak.
Enterpreneurship, lanjut Futri, adalah orang yang mampu menciptakan perubahan melalui proses kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan peluang serta sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain. Orang yang punya jiwa enterpreneurship, keluhan-keluhan yang diceritakan kak Futri di atas nggak ada, tuh! Mereka memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, dan mampu melihat peluang.
Bedanya apa orang yang punya jiwa enterpreneurship sama yang tidak? ACTION! Ya, orang yang punye jiwa enterpreneurship, mereka akan action begitu melihat peluang. Orang yang tidak, yaa udah, nanti-nanti aja deh.
Trus mulai dari mana untuk menjadi womenpreneurship? Mama bisa lho memulainya dari hobi. Bukankah paling enak mengerjakan sesuatunya karena kita senang? Kita tentu senang menekuni hobi, apalagi bisa menambah produktivitas dari sisi materi maupun nonmateri. Sebuah penelitian keriwausahaan yang dilakukan oleh Panel Study of Enterpreneurial Dynamics II menunjukkan, hampir 26% pengusaha pemula di Amerika Serikat memulai bisnis yang tumbuh dari hobi. Sebut saja Founder Microsoft (Bill Gates) dan Founder Apple (Steve Jobs dan Steve Wozniak) sukses berbisnis karena mereka hobi dengan dunia teknologi.
Coba deh, para mama pikirkan tentang hobi mama. Trus kalau ditekuni bagaimana prospek ekonominya? Siapa tahu bisa sukses. Masih berkaitan dengan indistri 4.0, saat ini banyak juga lho Ma profesi baru yang bermunculan dari hobi. Sebut saja selebgram/influencer (orang yang berpengaruh di media sosial), make up artist (MUA), design interior, juga fotografer.
“Bahkan saat ini ada profesi selebgram, influencer (orang yang memiliki pengaruh besar di media sosial) berkat booming-nya Instagram. Kalau dulu mana ada profesi influencer?”, tanya Futri kepada peserta yang hadir.
Betul banget nih mah soal kemunculan profesi baru dI era 4.0 yang dibilang kak Futri. Pekerjaan yang aku tekuni saat ini, blogger, dimulai dari kecintaanku menulis. Awalnya menulis diary. Lama-kelamaan sering baca sering asah pula kemampuan menulisnya. Lama-lama keterusan jadi blogger deh. Dengan waktu kerja fleksibel, bisa dilakukan dimana saja selama ada koneksi internet, pekerjaanku bisa rampung. Makannya, pas home internet-ku nggak bisa atau paket internet smartphone aku habis, waaahh bisa panik kek kehilangan dompet!
Kecantikan Luar dan Dalam ala Futri Zulya
Bukan cuman asal tahu teori, Mams. Kak Futri juga berbagi pengalamannya sebagai seorang womenpreneur. Tahu nggak sih, Mams kalau kak Futri ini anak dari salah seorang politisi Indonesia, Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2014-2019? Suami Kak Futri, Ahmad Mumtaz Rais, merupakan juga anak dari politisi Indonesia, Amien Rais. Meski hidup di bawah nama orangtua yang menjadi tokoh masyarakat, hidup Kak Futri tidak enak-enakan begitu saja.
Jiwa wirausahanya sudah muncul sejak ia menamatkan kuliah strata satu. Menurut ceritanya, setelah menamatkan jenjang pendidikan S1 di usia 23 tahun, alumnus ITB Jurusan Ekonomi Bisnis ini sudah memiliki cita-cita beberapa tahun ke depan, termasuk menekuni dunia bisnis di PT Batin Eka Perkasa dan BPR Haneda Mitra Usaha. Ia mengakui dirinya tipe orang yang visioner.
“Usia saya saat ini menginjak 30 tahun. Saya memang orang yang visioner. Hidup saya penuh rencana. Usia segini, harus bisa ini, ini, dan ini. Makannya, begitu nikah dengan suami saya mengajukan satu syarat, biarkan saya beraktivitas karena saya orangnya nggak bisa diem. Tentu itu semua dilakukan tanpa meninggalkan peran sebagai ibu dan isteri”, papar anak pertama Zulkifli Hasan.
Futri Zulya dan keluarganya. (dok. Vemele.com) |
Jika dikalkulasikan hingga 2018 ini, dirinya sudah tujuh tahun menekuni dunia bisnis di berbagai bidang. Kini dirinya sedang menekuni bisnis di dunia kecantikan. Semua pun berawal dari hobi, Mams. Kak Futri mahir merias orang lain. Ia mangakui belajar secara otodidak, sering melihat tutorial make up di Youtube. Naaah kan, era 4.0 banget ini. Semua berawal dari internet.
Kak Futri punya klinik kecantikan, ZGlow Clinic namanya. Akhir November 2018 lalu baru aja dilakukan soft opening kliniknya yang kedua cabang Kemang, Jakarta Selatan. Berbeda dengan klinik kecantikan lainnya, ZGlow Clinik lebih menonjolkan kecantikan wanita untuk di luar dan dalam tanpa proses efek samping. Adapun perawatan andalan mereka meliputi laser glowing, HIFU (teknik membuang lemak di bagain tertentu pada tubuh), Hollywood Peel, Radio Frequency, PRP, oxygeneo.
Futri Zulya dan rekan saat acara soft opening klinik kecantikan yang keduanya, ZGlow, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. (dok. Bloggercrony Community) |
Sebagai wanita, siapa yang tidak mau dibilang cantik. Inginnya sih, cantik luar dalam ya, Mams. “Saya bukan tidak setuju dengan pernyataan ‘don’t judge the book by its cover’. Akan tetapi, biar bagaimanapun juga yang pertama dilihat orang adalah penampilannya”, kata Futri.
Kecantikan tidak hanya soal wajah aja, tapi juga penampilan. Kulit sehat juga aura terpancar itu bisa jadi aset dalam karir. Mau ketemu klien, kalau penampilan kita oke kan bisa meningkatkan keoercayaan diri dan menunjukkan diri kita terawat. Ku jadi ingat waktu awal melamar sebagai pegawai rumah sakit dulu. Sama orang HRD-nya ku disuruh sedikit ber-make up, jangan polos banget gitu walau aku nggak suka make up. Alhasil, kesempatanku bekerja melayang deh. Huhuhuhuu.
Trus gimana cara memunculkan kecantikan luar dalam itu? Kak Futri ngasih clue, “Beauty begins when you know and love yourself”. Artinya apa? Yaa kenali diri kita dulu, kecantikan baru akan muncul. Kita tahu kemauan juga kemampuan kita ada dimana. Lalu, kita gali terus. Nanti ketemu deh jalannya. Memang tidak butuh waktu yang singkat. Akan tetapi, jika prosesnya dinikmati dan ditekuni, insyaa Alloh hasilnya maaah nggak bohong. Gitu kurang lebih kesimpulan dari pernyataan Kak Futri.
Terlihat gampang ya hidup kak Futri? Tentu itu hanya tampilan luarannya saja. Jatuh bangun telah ia rasakan untuk menemukan passion dirinya, termasuk mengurus perusahaan keluarga yang sempat bangkrut. Namun, itu semua tidak membuatnya patah arang. Justru ia belajar dari kegagalan dalam berbisnis dan semakin menghargai waktu. Makannya, Kak Futri bisa bilang ketahui diri sendiri dahulu, baru kamu akan mennemukan kecantikan yang sebenarnya.
Oya, kalau soal penampilan luar, dalam kesempatan yang sama Kak Futri praktik langsung lho merias orang lain. Gimana cara supaya penampilan kita glowing? Kak Zata yang jadi modelnya. Sambil merias, kak Futri membagikan tips-tips teknik merias wajah, juga tips tentang perawatan wajah. Nih, ikutin ya tips merawat wajah ala Kak Futri Zulya:
- Pilih produk perawatan kulit sesuai dengan tipe kulit,
- Pembersihan dan eksfoliasi,
- Pakai moisturizer,
- Pakai sun protection (minimal SPF 30 yang diulang 2-3 jam jika beraktifitas di luar ruangan),
- Terapkan gaya hidup sehat.
Apa sih tips menjadi womenpreneur yang sukses? Kak Futri kasih bocorannya!
- Membuka diri (open mind) dan mau terus belajar mengikuti perubahan zaman;
- Bekerja keras, sungguh-sungguh di bidang masing-masing karena setiap manusia dilahirkan dengan bakatnya masing-masing;
- Berimajinasi boleh, tapi harus direalisasikan;
- Fokus, fokus, fokus, dan
- Jangan takut gagal dan sibuk menyusun strategi agar dapat terus berkembang dengan berusaha semaksimal mungkin. Ketika gagal, mereka akan terus bangkit.
Tips menjadi womenpreneur yang sukses ala Futri Zulya. |
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)