Marcha and Aunty, Brand Fashion untuk Si Tante dan Keponakan

Assalaamu'alaikum...

Siapa yang suka mengajak pergi anak atau saudara yang masih balita? Saya termasuk wanita tipe ini. Dulu saat masih single saya suka ajak keponakan cewek untuk bepergian. Standar aja, kita ngemall bersama: makan tjantik atau window shopping. Kenapa keponakan cewek doank? Yaa karena itu dunia saya. Saya mana nyambung dengan mainan cowok, wkwkw. Nah, pas udah jadi ibu-ibu adalah hal wajib bagi saya membawa krucil. Udah satu paket, apalagi masih di bawah dua tahun, terbiasa ASI on direct pula.

"Marcha and Aunty", merk baju untuk kamu yang suka padu padan bersama si keponakan. (dok. Instagram @marchaandaunty)
Punya anak atau saudara yang berusia di atas usia dua tahun emang paling enak untuk diajak aktifitas bareng. Mengapa? Sebab lepas usia dua tahun perkembangan anak-anak lebih kepada motorik halus. (Apa itu motorik halus? Tanya sama Mbah Google, ya) Pertumbuhan fisik, kematangan organ tubuh, perkembangan motorik kasarnya sudah mereka lalui dari fase 0-2 tahun. Lepas usia dua tahun pula anak sudah lancar bicara, mengungkapkan keinginan, dan bisa diajak main dengan orang lain. Oleh karena itu, sudah tidak terlalu repot bila kita mengajak mereka untuk hang out bareng.

Selain kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama, lebih asyik lagi kalau kita bisa memadupadankan busana antarkeduanya. Busananya samaan gitu lho. Ibu dengan anak si udah biasa ya kalau busananya sama. Lain halnya bila si tante bersama keponakan atau sesama sepupu. Keponakan, bukan anak yang keluar dari mulut rahim si tante. Akan tetapi, dengan busana samaan gini bisa menunjukkan kasih sayang tante kepada keponakan. Sama keponakan aja sayang banget, apalagi sama anak nanti. Eeeeaaa :p

Begitulah hubungan yang terjadi antara Yovita Agustine Lesmana dengan Marcha Sarapova Rusli. Meski bukan berasal dari hubungan darah, tetapi kedekatan hubungan keduanya bak tante (Yovita Lesmana) dan keponakan (Marcha Sarapova Rusli). Mereka kerap melakukan aktivitas bersama, higga akhirnya sepakat membuat sebuah merk busana (brand fashion) bernama Marcha and Aunty.

Sesama penyuka dunia fashion, Yovita Agustine Lesmana dan Marcha Sarapova Rusli sepakat untuk membuat merk baju untuk dewasa dan anak dalam satu label bernama "Marcha and aunty". (dok. Instagram @marchaanndaunty)

Mengapa "Marcha and Aunty"?

Ide bermula dari Yovita yang melihat ada kesamaan dalam dirinya bersama gadis cilik berusia sepuluh tahun, terutama bidang fashion. Yovita meyakini ada nilai lebih dalam diri Marcha selain sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun yang gemar bermain squishy. Squishy, mainan genggam dengan tekstur empuk yang ketika ditekan bisa kembali ke bentuk semula, sedang digandrungi anak-anak.

"Marcha sering memberikan saya masukan jika pakaian yang saya kenakan kurang pas. 'Tante, tante kayaknya lebih matching pakai baju warna ini deh'", ujar Yovita mengikuti ucapan Marcha saat memberi saran tentang mix and match pakaian.

Melalui intensitas perbincangan antara Yovita dan Marcha di dunia fashion yang cukup sering, Yovita berpikir, mengapa tidak dibuatkan sebuah merk busana untuk dirinya juga Marcha. Selain itu, Yovita juga melihat tidak banyak merk busana yang dibuat untuk anak seusia Marcha. Setelah mendapat izin dari kedua orang tua Marcha, ide tersebut langsung dieksekusi Yovita.

Yovita sedang menjelaskan asal-muasal ide merk baju "Marcha and Aunty" (dok. Instagram @marchaanndaunty)

Basic Item dan Seasonal Item Jadi Andalan saat Soft Launching "March and Aunty"


Karena pemakaian busana Marcha and Aunty meluputi dua generasi (untuk tante dann keponakan), basic item dan seasonal item menjadi andalan koleksi Marcha and Aunty pada soft launching, Sabtu (11/3/2017) lalu di Ballrom Hotel Artotel, Thamrin, Jakarta. Basic item meliputi kids ware (untuk anak usia 2-10 tahun) dan dewasa (tidak ada ukuran alias all size dengan mengambil ukuran terbesar).

"Ini sebenarnya bukan launching, ya. Baru soft launching aja. Pada saat ini model pakaian Marcha and Aunty lebih kepada basic item dan seasonal item. Basic item meliputi kids ware untuk usia 2-10 tahun dan dewasa (dengan ukuran) all size, diambil ukuran yang terbesar. Selanjutnya seasonal item itu seperti untuk holiday (liburan), baju-baju untuk musim dingin", papar Yovita yang juga pernah meraih gelar Puteri Indonesia Daerah Banten 2010.

Yovita, Marcha, dan teman-teman Marcha berfoto bersama koleksi perdana Marcha and Aunty: basic item (kiri) dan seasonal item (kanan).  (dok. Instagram @marchaanndaunty)


Yovita menyadari, meski masih usia dini, Marcha pintar memilih warna yang cocok dikenakan untuk dirinya (wanita dewasa) dan Marcha (anak-anak). Warna baju Marcha and Aunty lebih kepada warna-warna squishy yang lucu dan lembut, seperti warna baby pink, toska, biru, kuning, putih. Pun pada desain dan peletakkan pita diserahkan kepada Marcha. Eksekusi dan kontrol kualitas dilakukan oleh Yovita.

"Marcha pintar memilih warna pakaian. Pemilihan warna, desain, juga peletakkan pita diserahkan kepada Marcha. Dia sangat detail akan hal ini. Sementara itu, pengerjaan dan kontrol kualitas ada di tangan saya, dibantu siswa binaan yang memang dikaryakan untuk ini", jelas Yovita.

Bagi Yovita yang lebih dahulu memiliki merk busana sendiri berlabel Majoli Family, membuat lini busana tidak hanya sekadar bikin desain, mencetak pola, menjahit, lalu jual. Ada filosofi tersendiri dalam setiap pembuatan produknya. Seperti halnya baju Marcha and Aunty dalam edisi perdana ini, Yovita menambahkan semacam lipit bertumpuk di bagian bawah basic item pada dress Marcha and Aunty.

Lipit bertumpuk yang terletak di bagian bawah koleksi perdana Macha and Aunty ini ada filosifinya, lho.

"Ada garis-garis di bagaian bawah bajunya karena terdiri dari filosofi. Tumpukkan garis ibarat anak kecil yang memiliki tumpukkan mimpi. Banyak sekali mimpi yang dimiliki anak-anak, tetapi dengan tidak mendapatkan support (dukungan) dari orangtuanya, semua (mimpi-mimpi) itu tidak akan tercipta. Sementara Marcha, ia beruntung memiliki orangtua yang selalu support keinginannya", terang Yovita.

Lebih lanjut, Yovita menjelaskan, lapisan-lapisan garis itu juga menjadi simbol untuk Marcha, seorang anak yang mau belajar akan hal baru. Marcha memiliki akun Instagram yang baru terbilang aktif selama dua bulan terakhir. Akan tetapi, ia sudah memiliki follower (pengikut) sebanyak 300 ribu (pada saat launching Marcha and Aunty). Selanjutnya, lipit bertumpuk yang terletak di sisi bawah baju ini sebagai simbol, Marcha masih anak-anak yang masih penuh dengan suasana bermain.

Salah satu koleksi seasonal item "Marcha and Aunty". Meski memiliki lapisan yang tebal pada bagaian dalam pakaian, tetapi anak-anak tetap nyaman mengenakannya. ( (dok. Instagram @helenamantra)

Sebagai langkah awal, "Marcha and Aunty" mengandalkan sistem online dalam penjualan, pelayanan, juga publikasi. Walau konsep desainnya berpasangan, Anda tetap bisa membelinya satu unit saja (untuk si kecil atau orang dewasanya saja). Tidak hanya untuk tante dan keponakan, kalu sudah dipakai seperti ya bisa juga untuk anak dan ibu.

Harga baju berkualitas premium ini mulai dari Rp 199.000 untuk baju anak dan Rp 279.000 untuk baju dewasa. Anda yang ingin lebih tahu produk Marcha and Aunty, bisa langsung lihat etalase produk mereka dalam akun instagram @marchaandaunty.

Knit dress dan cardigan ternyata cocok lho untuk dipakai anak-anak juga dewasa. Semuanya bisa didapatkan di "Marcha and Aunty". (dok. Instagram @marchaanndaunty)


Yup, itulah cerita dari sebuah merk busana Marcha and Aunty. Kalau dulu sudah ada brand ini, saya bisa memadupadankan deh busana saya (tante) dan keponakan.

Wassalaamu'alaikum.

2 komentar

  1. Bagus2 ya koleksinya, suka deh. Itu kira2 muat gak Nis buat anakku yg cewe?

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)