[My 1st Pregnancy] 32 Weeks: Janin Terlilit Tali Pusar

Assalaamu'alaikum..

Yup, kembali lagi sama update-an saya tentang si calon janin. Alhamdulillah saat ini udah masuk usia minggu ke-32 alias bulan ke delapan. Harusnya si saya sudah menulis update-an dari dua minggu lalu. Iya, jadi semenjak minggu ke-30, saya sudah wajib memeriksakan kandungan dua minggu sekali. Cumaaann lagi-lagi karena saya kebanyakan tidur istirahatnya, jadi baru bisa kabar-kabari sekarang *sok banyak yang nunggu*

sumber

Perkembangan Janin

Dari hasil USG Rabu (21/10) lalu, alhamdulillah calon dede bayinya dalam keadaan sehat, dalam artian volume-jumlah-kondisi dalam keadaan bagus semua. Yaa diameter kepala, panjang tulang paha, jumlah air ketuban, kondisi ari-ari, jumlah denyut jantung juga dengan posisi kepala berada di bawah.

Oya, berat si calon debay udah 1900 gram, naik 200 gram dari dua minggu lalu. Harusnya bisa lebih dari itu cuman entah mengapa dua minggu ini saya  nggak bersemangat banget buat makan. Jarang masak, lebih sering beli jadi. Pernah tiga malam berturut-turut skip waktu makan malam plus nggak minum vitamin. Tumben, sepanjang malem saya juga nggak ngerasa lapar. Mungkin karena sore harinya banyak nyemil kali, ya.

Bad news isssss.. ada lilitan satu tali pusar di leher janin. Ini udah kedeteksi dari minggu ke-30. Saya kira nanti bisa terlepas lah ya. Rajin-rajin ajak ngomong si calon debay biar lepasin tali pusar di lehernya. Mencoba memberi sugesti dulu sama si calon dede bayi. E tapiiii, pas periksa lagi (minggu ke-32) masih ada satu lilitan tali pusarnya. Mulai worry deh ejkeh.

Sama si kakak, suruh tanya sama dokter, apakah tali pusarnya panjang atau nggak. Kalau panjang, masih bisa lahir normal, tapi kalau tali pusarnya pendek yaa kemungkinan caesar. Takut hipoksia si calon debaynya. Sayangnya, dokter nggak bisa prediksi panjang tali pusar. Huhuhuu T_T

Lalu lalu laluuu.. mulai browsing lagi tentang bayi terlilit tali pusar. Katanya si itu kejadian pada 20 persen bayi lahir normal. Bisa, bisa kok lahir normal meski bayi kelilit tali pusar. Dari cerita-cerita orang sekitar, mostly mereka melahirkan di bidan. Belum ada cerita yang lahir dengan dokter pakai ada lilitan tali pusar gitu.

Aahh semakin browsing sebenarnya semakin parno. Jadi mari kita cuekin sajalah keadaan ini. Cuek tapi sambil berdoa juga si dan berusaha. Kata dokter, buat ngelepasin tali pusar ini bisa dengan banyak berdoa, senam hamil, dan main sambil duduk di bola besar (lupa istilahnya).

Gerakan janinnya udah berasa banget. Kadang dia seperti joget-joget di dalam perut. Keliatan seperti gelombang air gerakannya. Kadang juga pusar saya terasa sakit, seperti ditarik saat si calon debay bergerak. Pernah juga perut kencang karena saya terlalu hot membersihkan area payudara.

Hamil tetep jalan-jalan ke AEON :D Ini waktu 31 minggu.


Perubahan Badan 

Nah, sekarang bagaimana dengan kondisi ibune?  Berat badan saya udah naik 13 kilogram menjadi 80 kg. Yaa nggak keliatan banget emang kalau udah mencapai angka segitu. Tapi tapiii saya sendiri juga worry kalau kenaikan BB lebih dari 13 kg. Hahahhaa takut nggak bisa nuruninnya lagi -__-" Padahal mah yaa orang-orang sering cuek dengan berat badan selama hamil. Yang penting gizi anak terpenuhi. Kalau saya, jujur masih takut makan apalagi kalau udah tengah malam. Yaa mendingan tidur deh daripada makan, lalu setengah jam kemudian pulas tertidur.

Terus perubahan lainnya, yaa kaki masih bengkak, hanya saja saya sudah mulai terbiasa. Pernah suatu ketika saat saya mengadakan perhelatan nujubulan, kan berdiri berjalan terus ya melayani saudara dan kerabat yang dateng. Boooo'  itu mata kaki rasanya seperti dipegangin. Kenceng! Kalau bentuk dan ukuran kaki si jangan ditanya, seperti mini kaki gajah. Lagi-lagi bikin saya parno ngeliatnya. Lalu gimana penanganannya? Yaaa ya udah diemin aja. Emang lagi bagiannya begitu.

Menurut dokter, kaki bengkak asal tekanan darah bagus itu nggak apa. Kata orang terdahulu, istilahnya tawaran atau bawaan si calon bayi. Jadi, saya juga nggak dikasih vitamin macem-macem lagi. Paling disuruh meninggikan posisi kaki dari jantung. Si dokter saya ini memang meminimalisir penggunaan obat-obatan yang nggak terlalu penting.

Kemudian tangan saya kesemutan sepanjang hari setiap waktu. ini dimulai menjelang bulan kedelapan kehamilan. Herannya, jari-jari yang terasa kesemuran  cuman sampai jari manis. Jari kelingking bebas dari rasa kebas. Sebelum hamil saya juga pernah merasakan hal serupa di tiga jari tinggi-tinggi itu (telunjuk, jari manis, dan jari tengah). Lalu, saya minum vitamin Neurobion, hilang kebasnya. Sekarang pas hamil kesemutan datang lagi dengan intensitas yang lebih parah. Nggak apa yaa, lagi rejekinya seperti itu :)

Kalau bangun tidur, terasa kaku deh jari-jari tangan ini untuk digerakkan. Pun begitu dengan telapak kaki, sakiiiit kalau dipakai sholat dan menekuk. Tapi lama-kelamaan si sudah normal lagi.

Di bulan ke delapan ini saya lebih sering jalan kaki di pagi hari. Nggak setiap hari si. Hahaha malesnya lebih besar emang ya. Tapi saya tetap berusaha untuk lebih banyak jalan kakinya ketimbang berdiam di rumah atau main-main bersama keponakan. Sore harinya kalau lagi pengen dan sempat, saya senam hamil hasil download  di Youtube.

Saya meminimalisir setir mobil mulai di bulan ke tujuh. Rasanya nyeri aja di pangkal paha.

Yuhuuu begitulah yang saya alami selama minggu ke-32 ini. Saya masih berusaha menenangkan diri dan mencari sisi nyaman dari berbagai keluhan hamil. Saya juga terus berdoa dan memohon doa dari kerabat agar dimudahkan persalinannya. Pengen bangetttt lahir normal. Lahir nrmal kan investasi buat kesehatan dan ekonomi keluarga yaa. Sehat-sehat terus dedek bayiiii :*

Pic kekinian di usia kehamilan 32 minggu :)



4 komentar

  1. mbak...sehat selalu ya...aku 32 minggu juga mbak..semoga nanti pas lahiran debay dan ibu sama2 diberikan keselamatan dan kesehatan..amiien....

    BalasHapus
  2. sehat2 bentar lagi semuanya...
    aku nae 20 kg dulu xD

    BalasHapus
  3. semoga lancar ya, dan normal, klo dulu istriku suruh banyak jalan minggu2 dkt melahirkan

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)