Ada Kreativitas di Balik Hijab Seorang Jenahara

Assalaamu'alaikum...

Tahun 2015 sudah bukan zamannya lagi bagi para muslimah Indonesia untuk malu-malu menunjukkan prestasi di balik keanggunan hijab mereka. Hijab dan busana muslim yang dahulu dianggap sebagai pakaian kuno dan mencerminkan orang tua, kini seolah menjadi tren baru di kalangan muslimah Indonesia, khususnya remaja. Berbagai model, warna, dan bahan kini tersedia dalam berbagai macam rupa hijab. Ya, hijab bukan lagi penghalang bagi muslimah Indonesia melakukan beragam aktivitas.

Kondisi ini amat berbeda dirasakan pada masa 1990-an. Pada saat itu, hijab dianggap sebagai suatu hal yang tabu. Saya ingat betul bagaimana kakak saya sulit mendapatkan pekerjaan hanya karena ia mengenakan hijab. Ternyata, hal itu juga dirasakan oleh salah seorang desainer baju muslim ternama Indonesia, Jenahara Nasution. Hijab yang ia kenakan semnejak duduk di bangku sekolah meenngah dianggap aneh oleh teman-temannya. Bagaimana upaya Jenahara mempertahankan idealismenya sebagai wanita berhijab untuk terus beraktivitas dan berkreasi? Simak cerita saya tentang desainer cantik yang dirangkum dari berbagai sumber.

Jenahara Nasution, desainer busana muslim Indonesia (sumber: jenahara.com)

Siapa yang tidak kenal dengan Jenahara? Pecinta fesyen muslim pasti sudah tak asing lagi dengan wanita pemilik nama lengkap Nanida Jenahara Nasution. Wanita kelahiran 27 Agustus 1985 ini memulai debutnya di dunia bisnis fesyen muslim pada tahun 2006.

Kecintaan Jehan, begitu ia akrab disapa, terhadap dunia fesyen muslim memang berawal dari rutinitas hariannya pada saat melihat sang ibunda yang juga terkenal sebagai desainer fesyen muslim, Ida Royani. Akan tetapi, rupanya ada hal lain yang mendorong Jehan untuk ikut terjun ke dunia yang sama dengan sang ibu, yakni mengubah persepsi orang terhadap wanita yang memakai busana muslim.

Jehan mulai mengenakan busana muslim pada saat duduk di bangku sekolah menengah. Di usianya yang terbilang masih belia, umur 13 tahun, berkomitmen untuk berbusana muslim bisa dikatakan sebagai suatu langkah yang besar. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya saja masih enggan dan urung begitu diminta orangtua menutup aurat beigtu masuk bangku SMP. Bagaimana pun peer group sangat berperan terhadap diri seorang remaja untuk melakukan suatu perubahan.

Selain sebagai desainer, Jenahara juga aktif di media sosial Youtube. Ia menggunakan Youtube untuk dokumnetasi video tutorial hijab ala Jenahara. (dok. Youtube Jenahara)

Akan tetapi, apa yang dialami oleh saya berbeda dengan Jehan. Ia begitu mantap mengenakan busana muslim di tengah fesyen khas ABG yang lagi booming kala itu. Bagi Jehan, mengenakan busana muslim bukanlah sebuah penghalang. Ia tetap menjadi dirinya sendiri, melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada perubahan meski seluruh tubuhnya tertutup, tak terkecuali rambutnya yang indah.

Tantangan justeru datang dari teman-teman sebayanya. Mereka menganggap perubahan tampilan Jehan adalah suatu hal yang ekstrim. Mengenakan busana muslim membuat mereka menjaga jarak dengan Jehan karena dianggap tidak keren, tidak asik untuk diajak bermain, atau tidak bisa di ajak seru-seruan seperti ia yang dulu.

Dalam perjalanannya, sempat terbesit  dalam benak Jehan untuk melepas hijab. Namun demikian, niat itu ia urungkan. Untuk apa menjadi orang lain agar bisa diterima oleh teman sebaya, pikirnya kala itu.  

Nah, karena penolakan-penolakan yang sempat diterimanya inilah membuat Jehan mantap berbisnis di dunia fesyen muslim. Wanita yang menikah dengan seorang chef terkenal, Ari Galih, ini menggunakan kreativitasnya dalam mendesain busana muslim yang sesuai dengan karakter dirinya: simpel, elegan, tidak ribet, dan bisa digunakan untuk berbagai acara. Dengan begini, Jehan pun tetap bisa tampil apa adanya, beraktivitas seperti biasa, termasuk menjalankan hobinya menonton konser musik metal dan rock walaupuun mengenakan busana muslim.

Busana yang simpel, elegan, dan bisa dipakai di berbagai acara adalah konsep untuk setiap rancangan busana Jenahara. (sumber: wolipop.detik.com)
Meski sempat vakum beberapa tahun dari dunia fesyen muslim dengan alasan menikah, di tahun 2013 Jehan kembali bangkit dengan memainkan warna monokrom sebagai ciri khasnya. Dipadupadankan dengan karakter desainnya, brand Jenahara mampu bersaing di tengah sengitnya perkembangan bisnis fesyen muslim. Bahkan, busana-busana yang didesain oleh Jehan juga bisa dikenakan oleh mereka yang tidak mengenakan hijab, lho! Meski terlahir sebagai anak desainer, Jehan membesarkan sendiri bisnisnya, tanpa ada campur tangan dari sang ibunda.

Tak berhenti sampai di situ, wanita yang kini tengah hamil tua untuk anak ketiganya, tak pernah melupakan kodratnya sebagai seorang wanita. Di tengah rutinitasnya, ia tetap sibuk merawat dua buah hatinya dan sang suami. Di akun instagramnya, @Jenahara, ia kerap memosting aktivitas seru-seruannya bersama keluarga.

Welfie yang dilakukan Jehan bersama kedua anaknya. "Momma tiger and koddis!", begitulah caption yang menggambarkan kebersamaan desainer terkenal ini bersama kedua anaknya. (dok Instagram @jenahara)

Memasak juga menjadi aktivitas Jehan yag kerap ia lakoni. Bahkan, karena lagi hobi memasak walau perut sedang besar karena mengandung, Jehan membuka order potato brocoli and cheese. Cara pemesanannya pun dibuat unik dan ekslusif. Hanya sepuluh pesanan di setiap minggunya. Pembeli bisa mengambil pesanannya di Butik Jenahara, Kemang, Jakarta Selatan.

Potato brocoli and cheese made by Jenahara Nasution (akun Istangram @jenahara)

Ahhh Jehan memang layak menjadi inspirasi bagi para wanita Indonesia. Baginya, keteguhan hati untuk tetap menjadi diri kita yang lebih baik dan terus bergerak maju walaupun banyak rintangan menghadang menjadi kunci keberhasilannya selama ini. Pantaslah ia jika dijadikan sebagai salah satu ikon Citra Cantik Indonesia.

Sumber artikel:





6 komentar

  1. sudah cantik, pinter sesign & pintar memasak pula ya

    BalasHapus
  2. aku ngefans nih ma mbak2 yg satu ini...kerenn ya...satu bajunya aja bisa dihargain ratusan juta gitu...wuiihh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, buah dari kreativitas.
      Huhuhuu gatel yak liat bajunya, gatel pengen beli. Tapi aku belinya belum mampuuuu :(

      Hapus
  3. Oh, putrinya Ida Royani ya. Baru tau. TFS mak..go Jehan..!! Senang kalo ada muslimah public figure yg semangat seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yess, putrinya Ida Royani tapi sepanjang karir dia nggak menggunakan nama besar sang ibu. keren yah langkah Jehan :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)