Tentang Husnul Khotimah

"Tidak ada jaminan bagi seorang pun, termasuk ahli ibadah, yang akan mati dalam keadaan khusnul khotimah," begitulah yang disampaikan Ust. Ali saat membuka sesi pengajian Kamis (16/10/2014) ini. Yup, sama halnya dengan masuk surga. Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin seorang muslim untuk masuk surga, termasuk Nabi, kecuali dengan pertolongan Alloh. Waduh, berat, ya hidup ini? Hehee.. Nggak kok, kawan. Yuk, lanjut baca kajian Kamis ini!


Dengan bahasa yang mudah diterima sehari-hari, ustadz bercerita. Di zaman Bani israil dulu, ada seorang ahli ibadah. Ibadah sholat ataupun dzikirnya tak perlu diragukan lagi. Dia mampu berdzikir dalam waktu yang lama tanpa diganggu siapa pun. Kehaliannya dalam beribadah terkenal seantero kampung.

Tiba-tiba datanglah setan si penggangu. Dia menantang sang ahli ibadah dan berkata, "Ada tiga hal yang mampu mengalahkan ibadahmu itu, yaitu meminum khamr, zina, atau membunuh orang". Kemudian, sang ahli ibadah menjawab, "Bagaimana bisa ketiganya menghancurkan ibadahku sedang ketiganya memang sudah dilarang agama?" Akhirnya, saat itu dia tidak tergoda oleh bujuk rayuan setan. Ditinggalinya si setan.

sumber gambar: al-irsyad.or.id
Lama-kelamaan, si ahli ibadah mikir juga tantangan setan. "Ahh kalau begitu aku lakukan yang ringan saja, yakni minum khamr. Kan dosanya tidak terlalu berat ketimbang zina, apalagi membunuh", kata si ahli ibadah dalam hati.

Pergilah si ahli ibadah ke diskotek. Ia membeli beberapa minuman keras. Dalam ketidaksadarannya, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik rupa dan parasnya. Dibawanyalah wanita itu. Zina pun dilakukan sang ahli ibadah bersama pelacur.

Dalam perjalanan pulang dari rumah pelacur, sang ahli ibadah melihat kerabatnya yang memergoki dirinya keluar dari rumah pelacur dalam keadaan setengah sadar. Karena takut si kerabat menyebarkan berita yang tidak-tidak tentang dirinya, maka sang ahli ibadah membunuh kerabatnya. Yang tadinya hanya ingin minum khamr, akhirnya dua perbuatan lainnya pun dilakukan, yakni zina dan membunuh.

 Meski tidak ada jaminan, lanjut ustadz, paling tidak kita punya ikhtiar (usaha) supaya bisa mati dalam keadaan khusnul khotimah. Salah satunya yaa dengan mengaji seperti ini.

Dua Syarat Agar hati Tentram

Nah, terkait dengan khusnul khotimah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah ketentraman hati. Dengan hati tentram, pasti ibadah kita rajin, dan dilakukan semata-mata karena Alloh ta'ala. Lalu, bagaimana biar hati tentram?

"Ada dua syarat kalau  kita pengen hati tentram: tafakur dan i'tibar", ungkap rahasia dari ustadz.

Manusia senantiasa diminta untuk selalu bertafakur (berpikir) tentang kebesaran Alloh. Hal ini sebagaimana termaktub dalam S. Al-Imron (3): 190-191.

Tafsir Quran Surat Al-Imron:190-191


Ada tiga jenis makhluk yang diciptakan Alloh, yakni makhluk yang berakal tapi tidak punya hawa nafsu (malaikat), makhluk yang tidak berakal tapi berhawa nafsu (binatang), dan makhluk yang berakal serta punya hawa nafsu (manusia). Manusia diberi akal untuk bertafakur.

Pernah nggak kita merenungi bagaimana penciptaan alam semesta ini? Dari penafsiran S. Al-Imron: 190-191 di atas, manusia diajak untuk merenungi penciptaan langit dan bumi, juga termasuk terjadinya siang dan malam.

"Siapa orang yang berakal? Orang yang senantiasa berzikir, baik dalam keadaan berdiri, duduk, atau berbaring. Mereka berpikir bagaimana Alloh menciptakan langit dan bumi," terang ustadz.

Nah, dari perenungan itulah diharapkan manusia semakin menyadari kebesaran dan keagungan Alloh SWT. Mudah-mudahan semakin membuat hati kita tentram, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Alloh.

Syarat kedua agar hati tentram adalah i'tibar, mengambil nasihat dari kematian. Mati itu terjadi secara acak, tidak  mengenal usia, waktu, dan tempat. Sabda Nabi SAW, "Cukup dengan kematian itu pembelajaran yang sangat berharga".

Kata seorang ulama, barang siapa yang ingin tubuhnya diliputi dengan kesabaran, lisan yang berdzikir, dan hati yang khusu', maka perbanyaklah ia beristighfar untuk mukmin laki-laki dan perempuan juga muslim laki-laki dan perempuan.

Hal ini diperkuat dengan sabda Nabi SAW, "Barang siapa yang memohonkan ampun seorang mukmin laki-laki dan perempuan juga muslim laki-laki dan perempuan, maka Alloh akan mencatat satu kebaikan dari tiap-tiap satu mukmin laki-laki dan perempuan juga muslim laki-laki dan perempuan" (HR At-Thabrani dari sahabat Nabi yang bernama Ubadah bin Shomit. Subhanalloh, banyak banget pahala kita. Insyaa Alloh.



Adapun hadits pendukung lainnya, diriwayatkan oleh At-Thabrani dari sahabat Nabi yang bernama Abu Darda, "Barang siapa yang memohonkan ampun mukmin laki-laki dan perempuan juga muslim laki-laki dan perempuan setiap hari di mana seharinya sebanyak 27 kali, maka do;anya akan diijabah oleh Alloh dan dia diberi rezeki dari ahlul ardhi (Sang Pemilik Bumi)". Aamiin allohumma aamiin.

Betapa baik dan sempurnanya ajaran Islam, ya. Dia tidak hanya mementingkan satu umatnya, tapi semua umat diminta untuk saling mendoakan.

Sepuluh Surat yang dapet Mencegah Sepuluh Macam Perkara

Selalu ada makna dari setiap ayat yang diturunkan Alloh ke bumi. Begitu pula dengan rangkaian ayat-ayat tersebut yang terangkum dalam satu surat. Masih berkaitan dengan mati secara khusnul khotimak, ada 10 surat yang dapet mencegah sepuluh macam perkara:

  1. S. Al-Faatihah >> mencegah kemurkaan Alloh,
  2. S. Yaasin >> mencegah kehausan di Hari Kiamat,
  3. S. Ad-Dukhoon >> mencegah huru-hara di Hari Kiamat,
  4. S. Al-Waaqi'ah >> mencegah kefakiran,
  5. S. Al-Mulk >> mencegah siksa kubur,
  6. S. Al-Kautsar >> mencegah pertengkaran saat bertengkar,
  7. S. Al-Kaafiruun >> mencegah kekufuran ketika sakaratul maut,
  8. S. Al-Ikhlas >> mencegah kemunafikan,
  9. S. Al-Falaq >> mencegah hasud (dengki) dari orang-orang yang hasud,
  10. S. An-Naas >> mencegah rasa was-was.

Waallohu a'lam bish showaab.
Mudah-mudahan kita sellau berada dalam lindungan-Nya.
Mati dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin yaa robbal 'aalamiin.

Materi disampaikan oleh Ust. Ali


Tidak ada komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)