Teman.. Memiliki seorang anak adalah sebuah anugerah
tersendiri dalam pernikahan. Yaa, meskipun status saya masih pacaran dengan
suami alias belum punya anak, tetapi melihat aktivitas teman-teman saya
memamerkan kelucuan tingkah dan ekspresi anak mereka di media sosial, jujur hal
itu membuat saya sangat iri :(
Sebagai ibu baru (read:
pertama kali melahirkan), saya yakin teman-teman saya ini tidak ingin
kehilangan momen sedetik pun bersama anak. Mereka ingin menjadi orang yang
pertama kali melihat setiap langkah perkembangan anak, misalnya saja saat anak
pertama kali tengkurep, duduk, berjalan, makan makanan pendamping ASI, ataupun
memanggil kata “Mama” juga “Papa”.
Meski demikian, seiring pekembangan zaman, beberapa teman
saya juga harus rela meninggalkan anak untuk bekerja, from 9 to 5. Sepanjang waktu mereka bekerja, tentu ada banyak momen
yang terlewatkan bersama anak. Biasanya, mereka meminta pengasuh untuk
mengabarkan segala perkembangan anak melalui telepon atau SMS. Untuk melihat
ekspresi si anak saat itu juga? Saya rasa tak banyak orangtua yang bisa
melakukannya.
Nah, akhir Mei 2014 lalu, saya menghadiri acara D-Link Community
Gathering bersama beberapa komunitas blogger Indonesia (Blogger Reporter
Indonesia, Kumpulan emak-emak Ngbelog, Kompasianer, D-Blogger) di Restoran
Demang, Kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta. Di sana saya diberi penjelasan
tentang D-Link Baby Camera (khususnya seri DSC-825L), salah satu perangkat dari
D-Link yang memberikan solusi kepada para orangtua dan anak terkait aktivitas
dan jarak yang memisahkan mereka. Sebagai informasi tambahan, D-Link merupakan sebuah
perusahaan di bidang desain, pengembang, dan manufaktur yang memberikan solusi terhadap
konsumen juga pebisnis agar mereka tetap terhubung.
Penasaran sama D-Link Baby Camera? Yuk, lanjut baca
postingan ini :)
Foto bersama para komunitas bloger dalam acara D-Link Community Gathering di Restoran Demang, Sarinah Thamrin, Sabtu (31/5/2014) - dok. D-Link Indonesia |
Apa sih D-Link Baby
Camera?
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Account manager D-Link Indonesia, Indah Sitepu,
D-Link Baby Camera adalah sebuah kamera yang bisa terhubung dengan smartphone/tablet. Melalui aplikasi My
Dlink Baby Camera Monitor yang bisa diunggah di smartphone/tablet bersistem
operasi Android (4.01 atau lebih tinggi) atau iOS (5.1.1 atau lebih tinggi),
Anda bisa melihat dan berkomunikasi dengan anak meski berada di luar rumah. Pemasangan
D-Link Baby Camera di dalam rumah dapat meminimalisir rasa cemas orangtua saat
harus berjauhan dengan anak.
Berdasarkan rangkuman dari pembicara, ternyata D-Link Baby
Camera tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga memiliki banyak fasilitias
pendukung yang berbeda-beda di setiap serinya. Beda tipe D-Link Baby Camera,
beda pula speknya yang berimbas pula pada harga.
Lantas, apa saja
fasilitas D-Link Baby Camera?
Pertama, D-Link
Baby Camera memiliki sensor suhu. Para orangtua bisa tahu nih berapa suhu udara
di ruangan tempat si kecil berada, apakah kepanasan atau kediginan. D-Link Baby
Camera dilengkapi dengan lampu indokator yang akan memberi tahu apakah suhu di
ruangan menjadi panas (merah) atau dingin (biru). Jika fasilitas ini diaktifkan
di smartphone/tablet Anda, kelak akan
ada notifikasi langsung ke gadget saat terjadi perubahan suhu udara.
Kedua, D-Link Baby Camera memiliki infra red untuk melihat dalam gelap. Jadi para orangtua tetap bisa
mengawasi anak saat keadaan gelap dengan kualitas gambar (720p HD) yang oke
punya. Night vision D-Link Baby
Camera akan menyala otomatis saat gelap.
Ketiga, D-Link Baby Camera memiliki sensor suara.
Saat si anak menangis, notofikasi akan dikirim langsung ke gadget orangtua yang
terhubung dengan kamera. Jadi, kita bisa tahu nih kalau si anak tiba-tiba
menangis. Bahkan, mungkin orangtua yang di luar rumah bisa tahu lebih dahulu
ketimbang pengasuhnya di rumah.
Keempat, D-Link
Baby Camera memiliki suara dua arah. Yup, ini yang saya bilang fungsinya
sebagai komunikasi. Jadi, begitu si anak nangis, orangtua bisa berusaha
menenangkannya melalui suara. Saat orangtua kangen, fasilitas ini juga bisa
digunakan sebagai webcam anatara
orangtua dan si anak.
Kelima, D-Link
Baby Camera juga memiliki 5 pilihan lagu nina bobo. Canggihnya, lagu-lagu ini
bisa kita mainkan di mana pun berada. Bila orangtua ingin menenangkan si anak
dengan nyanyian, cukup tekan tombol lalu dari gadget atau tekan langsung pada
D-Link Baby Camera.
Keenam, D-Link
Baby Camera memiliki sensor gerak. Jika ada nyamuk atau si kecil yang bergerak,
orangtua akan menerima notifikasi langsung ke gadget.
Lainnya, D-Link Baby Camera juga bisa menangkap gambar
melalui foto dengan 4x zoom. Jadi, orangtua tetap bisa menyimpan aksi si anak
melalui fitur capture foto ini dan
tidak dengan mudahnya kehilangan momen saat si anak beraksi.
Hhhm, pasti sudah terbayang nih dalam benak teman-teman,
bagaimana enaknya dekat sama anak meski sedang berjauhan. Rasa kangen dan
was-was bisa diatasi dengan dengan D-Link Baby Camera. Bener kaaaann? *wink2 Catatan pentingnya, semua aktivitas
bersama D-Link Baby Camera ini bisa orangtua lakukan selama menggunakan smartphone/tablet dan terhubung dengan internet.
Psst masih banyak info nih seputar D-Link Baby
Camera. Tetap ikuti, ya ulasan saya :)
D-Link Baby Camera tampak depan beserta ragam fitur yang disediakannya. - dok. Facebook D-Link Indonesia |
Bagaimana Cara
Menginstalasi D-Link Baby Camera?
Langkah awal, Anda tentu harus memiliki perangkat D-Link
Baby Camera. Cara mendapatkannya sudah saya sebutkan di atas, ya. Anda bisa
memasang D-Link Baby Camera di tembok kamar, atau ditempel, atau ditaruh di
meja agar mudah dipindahkan.
D-Link Baby Camera yang sangat diletakkan di mana saja. Gambar sebelah kiri adalah contoh D-Link Baby Camera saat ditempel di dinding, sedangkan gambar sebelah kanan adalah posisi D-Link Baby Cmaera yang diletakkan di atas meja. - dok. Facebook D-Link Indonesia Facebook
|
Jika sudah, unduh aplikasi
My Dlink Baby Camera Monitor di smartphone/tablet bersistem operasi Android (4.01 atau
lebih tinggi) atau iOS (5.1.1 atau lebih tinggi). Petunjuk yang diberikan dalam layar gadget akan menuntun Anda untuk instalasi D-Link Baby Camera.
Setiap menggunakan aplikasi D-Link Baby Camera, pastikan Anda telah terhubung dengan internet atau Wi-Fi. Jika hendak bepergian, D-Link Baby Camera juga bisa diandalkan sebagai router. Jadi, Anda tidak perlu repot membawa router juga D-Link Baby Camera secara terpisah. Itu semua sudah satu paket di D-Link Baby Camera DSC-825 L.Berikut cara pemasangan D-Link Baby Camera dalam iOs.
Setiap menggunakan aplikasi D-Link Baby Camera, pastikan Anda telah terhubung dengan internet atau Wi-Fi. Jika hendak bepergian, D-Link Baby Camera juga bisa diandalkan sebagai router. Jadi, Anda tidak perlu repot membawa router juga D-Link Baby Camera secara terpisah. Itu semua sudah satu paket di D-Link Baby Camera DSC-825 L.Berikut cara pemasangan D-Link Baby Camera dalam iOs.
Penampakkan awal saat instalasi D-Link Baby Camera di iPad - dok. http://www.tweaktown.com/ |
Pasang kamera di adaptor yang telah disediakan. Sementara itu, sambungkan ujung lainnya ke stop kontak. Tekan tombol (+) pada D-Link Baby Camera selama lima detik. Indikator suhu LED akan berkedip selama tiga kali. Jika sudah menyala, tap NEXT.
Hubungkan gadget Anda ke jaringan Wi-Fi myBabyCam-XXXX (XXXX adalah kode 4 digit, 4 digit terakhir dari alamat MAC kamera Anda). Sementara itu, password Wi-Fi dicetak pada label yang berada di bagian bawah kamera. Sampai di sini, Anda sudah bisa menghubungkan kamera bayi ke jaringan nirkabel yang ada.
Hubungkan gadget Anda ke jaringan Wi-Fi myBabyCam-XXXX (XXXX adalah kode 4 digit, 4 digit terakhir dari alamat MAC kamera Anda). Sementara itu, password Wi-Fi dicetak pada label yang berada di bagian bawah kamera. Sampai di sini, Anda sudah bisa menghubungkan kamera bayi ke jaringan nirkabel yang ada.
Petunjuk yang tertera di gadget saat Anda akan memverifikasi password D-Link Baby Camera. - dok. http://www.tweaktown.com/ |
Layar pada gadget saat Anda berusaha menghubungkan gadget ke jaringan Wi-Fi myBabyCam-XXXX - dok. http://www.tweaktown.com/ |
Masukkan kode 4 digit terakhir dari alamt MAC kamera pada kotak "Network Name". Sementara passwordnya bisa Anda lihat di bagian bawah kamera. dok. http://www.tweaktown.com/ |
Setelah terhubung, Anda akan masuk ke layar konfigurasi D-Link Baby Camera. Di sini Anda bisa mengatur fitur-fitur apa saja yang akan diaktifkan di D-Link Baby Camera Anda. Misal, D-Link Baby Camera Anda memiliki sensor suara dan gerak, tetapi Anda hanya mengaktifkan sensor gerak saja. D-Link Baby Camera hanya akan mengirim notifikasi atas segala hal yang berhubungan dengan benda bergerak ke gadget Anda. Sampai di sini, instalasi kamera selesai dilakukan.
Untuk menghubungkan kamera dengan aplikasi, buka aplikasi D-Link Baby Camera, tekan tombol "reconnect" untuk kamera. Tadaaaa.. Anda siap bermain bersama si kecil meski terpisah jarak dan mungkin waktu :)
Untuk perangkat mobile tambahan, misal si Ayah juga ingin menggunakan aplikasi D-Link Baby Camera di gadgetnya, Anda cukup unduh aplikasi My Dlink Baby Camera Monitor pada perangkat dan meluncurkan aplikasi. Anda akan melihat layar Setup Wizard. Tekan tombol "View". Masukkan pasword yang telah Anda miliki selama instalasi awal.
Layar konfigurasi D-Link Baby Camera - dok. http://www.tweaktown.com/ |
Untuk menghubungkan kamera dengan aplikasi, buka aplikasi D-Link Baby Camera, tekan tombol "reconnect" untuk kamera. Tadaaaa.. Anda siap bermain bersama si kecil meski terpisah jarak dan mungkin waktu :)
Untuk perangkat mobile tambahan, misal si Ayah juga ingin menggunakan aplikasi D-Link Baby Camera di gadgetnya, Anda cukup unduh aplikasi My Dlink Baby Camera Monitor pada perangkat dan meluncurkan aplikasi. Anda akan melihat layar Setup Wizard. Tekan tombol "View". Masukkan pasword yang telah Anda miliki selama instalasi awal.
Tekan tombol "view" untuk instalasi aplikaasi D-Link Baby Camera di gadget Anda lainya. - dok. http://www.dlink.cc/ |
Penjelasan di atas adalah penjelasan bila Anda menggunakan D-Link Baby Camera sebagai router. Bila Anda ingin megnhubungkan D-Link Baby Camera ke jaringan di rumah Anda, tekan tombol (-) pada kamera selama lima detik.
Yup, jika semua sudah terhubung, orangtua tetap bisa mengawasi dan tidak kehilangan momen bersama si kecil meski terpisah jarak dan mungkin waktu.
Yup, jika semua sudah terhubung, orangtua tetap bisa mengawasi dan tidak kehilangan momen bersama si kecil meski terpisah jarak dan mungkin waktu.
Oya, jika Anda ingin melihat ulang aktivitas si anak dalam
sehari, D-Link Baby Camera pun bisa melakukannya. Ada tombol play back di sana untuk melihat
aktivitas-aktivitas anak yang mungkin Anda lewatkan dalam 24 jam. Semuanya ada,
tanpa sensor! Sebab D-Link Baby Camera dilengkapi juga dengan kartu memori
untuk menyimpan berbagai aktivitas si anak. Jika sudah penuh kapasitas
kartunya, Anda bisa dengan mudah menghapus file-nya melalui smartphone/tablet.
Kalau begitu D-Link Baby Camera dipasang secara permanen ya?
Tidak bisa dibawa ke mana-mana, hanya di rumah saja. Eits, jangan salah! D-Link
Baby Camera sangat kompatibel. Kalau Anda punya power bank, Anda bisa menggunakannya sebagai tenaga untuk si D-Link
Baby Camera dalam menjalankan tugasnya. Halah,
maksudnya untuk merekam semua kegiatan dalam suatu ruangan.
Jadi, bila Anda pergi berlibur ke suatu tempat dan terpaksa
meninggalkan si anak bersama pengasuh, Anda bisa pasang D-Link Baby Camera di tempat
tersebut dengan power bank sebagai
sumber energinya. Tentunya pengasawan dari Anda akan terus berlanjut terhadap
si kecil.
Well, yang namanya
CCTV tentu jangkauannya terbatas. Meski demikian, menurut saya, hadirnya D-Link
Baby Camera bisa mengurangi rasa cemas orangtua saat meninggalkan anak di
rumah.
Sebagai informasi tambahan, router satu kamera D-Link Baby
Camera bisa diakses oleh 5 pengguna smartphone/tablet
ASAL mereka mengetahui passwordnya. Jadi, tidak hanya ibu yang bisa berinteraksi
dengan si kecil, anggota keluarga lainnya juga bisa.
Di Mana Anda bisa
Memperoleh D-Link Baby Camera?
Saya yakin, teman-teman semakin tertarik dengan D-Link Baby
Camera. Lantas, bagaimana Anda bisa mendapatkan D-Link Baby Camera? Perangkat
ini bisa Anda peroleh dengan membeli atau mengikuti lomba ngeblog yang diadakan oleh D-Link Baby Camera hingga akhir Juni
2014 ini. Hohooo..
Jika Anda ingin membelinya, D-Link Baby camera bisa diperoleh
di 15 Mother Care di antaranya:
- Pondok Indah Mall
- Plaza Indonesia
- Kelapa Gading Mall
- Senayan City
- Pacific Place
- Grand Indonesia
- Summarecon Serpong
- Galaxy Surabaya
- Bandung Supermall
- Central park
- Puri Idah Mall
- Bali Beach Walk
- Kota Kasablanka
- Kemang Village
- Supermall Karawaci
Kalau membeli secara online,
Anda bisa membeli di bhinneka.com. Harganya variatif, tergantung dari masing-masing toko.
Bagaimana Tanggapan
Konsumen yang telah Memakainya?
Menurut co-founder
Komunitas Emak-emak Blogger, Indah Julianti, yang juga hadir sebagai pembicara
dari sisi konsumen di acara tersebut, D-Link Baby Camera sangat aplikatif,
bahkan lebih dari sekadar CCTV.
“Kemarin saya pikir itu (D-Link Baby Camera) seperti CCTV
biasa. Ternyata itu lebih dari CCTV. Yang bikin saya excited dengan kamera ini karena aplikasi D-Link Baby Camera bisa
diuduh di iOS dan Android. Ketika kita tidak ada di rumah, kita tetap bisa
pantau anak-anak. Saya sudah download aplikasinya
di handphone android saya”, papar Mak
Idah saat ditanya testimoni seputar D-Link Baby Camera.
Mak Indah adalah pengguna D-Link Baby Camera seri 5020L.
Dengan fitur yang dimilikinya, Mak Indah mengaku anak-anak kerap mengajak
bercanda sang ibunda dengan bermain umpet-umpetan.
“Kamera ini bisa muter-muter. Kadang anak-anak suka ngumpet karena tahu ada kamera”, lanjut
Mak Indah.
D-Link Baby Camera tipe 5020L yang digunakan oleh Mak Indah Julianti - dok. dlink.com |
Sementara itu, berdasar testimoni dari salah satu peserta
yang ikut mendemostrasikan pemakaian D-Link Baby Camera, Putra menuturkan,
D-Link Baby Camera adalah sebuah aplikasi yang sangat mudah dipasang dan
digunakan.
“Untuk instalasi, langkah-langkah selanjutnya cukup gampang.
Untuk orang awam sekali pun. Tadi (saya) sempet coba (fitur) lagu juga, lagunya
langsung bunyi”, ujarnya.
Hal senada juga diungkap oleh partisipan lainnya, Nik.
“Aplikasinya gampang, instalnya mudah kayak connect smartphone ke Wifi biasa. Kualitas gambarnya lumayan bagus”, tutur
Nik di akhir demonstrasi.
Nah, setelah baca postingan ini, teman-teman tidak akan cemas lagi kan karena kehilangan momen bersama sang buah hati saat berada di luar rumah? D-Link Baby Camera bisa menjadi solusi nih untuk para orangtua yang memiliki banyak
aktivitas di luar tanpa harus kehilangan momen bersama si anak *kiss
Sebagai gambaran singkatnya, berikut saya berikan video dari DLink TV seputar cara kerja D-Link Baby Camera. Selamat menikmati videonya :)
Sebagai gambaran singkatnya, berikut saya berikan video dari DLink TV seputar cara kerja D-Link Baby Camera. Selamat menikmati videonya :)
Kalo bayinya udah besar jangan suka pake knalpot racing ya, soalnya dilarang. :p
BalasHapushttp://www.kevinalegion.com/2014/05/mengapa-knalpot-racing-berisik-dilarang.html
nggak boleh jadi amot ntar. boroooss borooooss :P
BalasHapus