Time flies, everything runs so fast.
Tanpa terasa, tahun 2012 sudah lewat.
Welcoming to the new year, 2013.
Hmm.. So what is your resolution? Kalau udah ngomongin tahun baru, pasti
identik sama resolusi. Buat saya, resolusi hanyalah resolusi. Saya
nggak pernah semaksimal mungkin untuk mewujudkan semuanya. List resolusi
tinggallah list. Lebih banyak yang tidak tercapai, ketimbang yang
tercapai. In some points, resolusi itu terus berulang dari tahun ke
tahun.
Namun tampaknya akan berbeda dengan tahun ini. I have one big resolution
and i'm hoping so much, that dream will come in at the nearest time.
Soon! Yup, MARRIAGE!
Hampir 16 bulan saya menjalin hubungan dengan dirinya. Blog ini pun
sengaja saya buat untuk menghimpun cerita yang berserakan saat kami
mulai menjalin hubungan. Sesuai dengan namanya, A Long Journey with You,
saya berharap perjalanan hidup saya dengan dirinya akan panjang, tak
lekang dimakan oleh waktu, meski maut memisahkan. Dimulai dari pedekate,
pacaran, menikah, punya anak-cucu-cicit *deeuuh, kenapa jadi
bgini bahasanya ye? :D
Dua tahap pertama sedang kami jalani dan kami berniat untuk tahap
selanjutnya. Sebelumnya, setahun lalu, abang (panggilan saya untuknya)
sudah pernah mengajak saya menikah. Namun, keinginan itu tertunda
dikarenakan saya masih ingin menikmati kerjaan saya dan tidak ada
hubungan terikat dalam pernikahan. Dalam waktu bersamaan, kakak saya
juga akan melangsungkan pernikahan. FYI, dalam tradisi budaya keluarga
saya, menikahkan dua anak dalam satu tahun adalah hal yang tabu. So,
dengan setia abang menunggu saya dan menanti the proposal day.
Namun sayangnya, lagi-lagi kami terganjal masalah. Hanya karena urusan
antarorangtua, kami terancam memundurkan kembali waktu lamaran dalam
waktu yang tidak terbatas. Ya ampun, rusaklah semua cita-cita kami untuk
segera membangun rumah tangga.
Mengenai urusan lamaran ataupun penentuan tanggal sejujurnya saya serahkan sepenuhnya kepada kedua orang tua. Kami yang menjalaninya hanya mengikuti kemauan mereka. Namun, kalau sudah begini kenyataannya, saya sendiri bingung harus bagaimana. Should I give up? Haruskah saya menuruti kemauan orangtua kali ini?
Apa yang bisa saya lakukan? I'm just a little kid, the bungsu one, that
maybe don't have enough power to speak up and change the decision of my
parents, my dad especially. I don't hv any encourage to speak up
with my father. I'm too weak. Surely, I will crying while talking to my
father, meski baru sedikit.
Yup, tampaknya sekarang ini saya sedang mengumpulkan keberanian untuk bicara sama papah. Bicara bagaimaan mau saya, bagaimana mau dia disertai dengan beragam alasan yang diutarakan. Berharap dia mau mendengarkan omongan anak bungsunya ini, lalu merubah keputusan dia. Jujur, hanya tangis yang keluar pada saat si abang menanyakan jalan selanjutnya. There's nothing that i can do. Bahkan, hingga tulisan ini saya tulispun, mata saya berkaca-kaca.
Sementara itu dalam urusan pekerjaan.
Di akhir tahun 2012 lalu, saya mendapatkan kejutan. Dari hasil evaluasi atasan saya, saya direkomendasikan untuk dijadikan karyawan tetap. Setelah saya diskusikan dengan abang, dia pun tidak mengambil pusing. Yang dipastikannya agar saya menjaga keseimbangan diri saya dalam bekerja.
Well, hanya doa yang bisa dipanjatkan kepada-Nya. Semoga saya dan abang diberikan kemudahan, dibukakan jalan seluas-luasnya, selancar-lancarnya untuk bisa segera melangsung pernikahan. Aaamiin..
Happy New Year everyone..
Semoga yang disemogakan terkabul dan yang terbaik buat kita ;)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Amiiieeen :')
BalasHapusInsya Allah kalau memang sudah digariskan dari sananya, bisa :')
Semoga resolusinya tercapai yaa..
heeeii Annisa..
BalasHapustengkyuu udah mampir.
iya, inshalloh mdh2an resolusinya tercapaai, aamin.
i've just visited your blog..
one of kind a fashion blogger :)
Sama-sama :)
BalasHapusPasti tercapai kalo percaya bakal tercapai :D
Aww you're so kind to visit mine. Yes,it's a fashion blog :D