My 24th Bday: Tidur yang Membawa Petaka

Tadaaaaaa.. This is it! Sept 17th was my bday. Yeaaahh, tahun ini saya menginjak di usia yang ke-24. 
Nggak terasa emang, Sangat amat tidak terasa. Umur saya sudah setuwir ini. Oh my (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

Ya Alloh, semoga di umurku yang "bertambah" ini, bertambah pula kedewasaanku, keimananku, keislamanku.. Moga sehat selalu, lancar rejekiku, jodohku, karirku dan selalu diliputi keberkahan darimu, ya Rab.. Aamiin ya Robbal 'aalamiin.


So, ada apa di hari ulang tahun saya kali ini?
No, nothing special. Everything worked normally. E-ve-ry-thing!
Tapi ada satu kejadian si sebenarnya yang merusah (yang katanya) this special day.
So, sorry to you, honey.

Well, berbeda dari taun sebelumnya, tahun ini officially saya berulang tahun bareng pacar. Namun sayangnya, kemesraan itu tak seperti yang saya alami seperti tahun lalu. Tahun lalu, di saat kami masih proses pedekate alias penjajakan. Tahun lalu, di mana dia menyempatkan diri untuk mengirimkan kue ulang tahun ke rumah even dia ada kerjaan di Bandung. Tahun lalu, di saat dia buru-buru menyelesaikan kerjaannya, lalu mengirimkan kue ulang tahun malem2 dan menitipkannya ke abang saya. Sementara saya, sedang asik makan malam bersama sahabat saya, Irmaw.

Lantas, ada apa di tahun ini? Hiks hiks, rada sedih kisahnya di ulang tahun saya kali ini :( *lebay



Semua berawal di Minggu malam (16/9/2012). Kebetulan. hari ulang tahun saya jatuh pada hari Senin. Sebelum tidur, saya sengaja untuk ber-BBM ria dengannya. Lately, kesibukan kami karena pekerjaan cukup menyita waktu. Seringnya, kami hanya bisa berkomunikasi di saat saya menjelang tidur. Itu pun si pacar masih berada di kantornya. Malam itu, apa daya, mata saya tak kuasa menahan kantuk. Seharian kami pergi ke luar kota bersama keluarga besar masing-masing. 

Dalam BBM itu, dia pun sempat mengatakan kalau sedang tidak enak badan. Mungkin karena kecapekan. Saya pun tidak memaksanya untuk tidur hingga larut malam and being the first person who said "Happy Bday" to me. Saya hanya ingin berkomunikasi lagi, lagi, lagi dan lagi melepas kerinduan dengannya. Hingga akhirnya, di tengah ber-BBM ria itu, saya ketiduran! *suasana udah mulai rusak


Pagi pun tiba. That was my bday. I opened my eyes abot 5.30 AM. I took my BB and see a message from him. (isi mesejnya agak2 lupa saya. tapi kurang lebih seperti inilah. Hehehe maap, lupa captured).



"Abang ketiduran sayang. Maap..
Happy bday my lovely.. 
Semoga diberi kesehatan dan keberkahan selalu oleh Alloh 
(terus ada gambar mawarnya tiga buah)"

Berhubung hari masih pagi, saya hanya mebaca BBM tersebut, lalu lanjut tidur. Tidak lama, telepon berdering. Yess, That was him! Sayangnya, cuman misscalled! Dan akhirnya BBM nada kekesalan pun mengalir darinya. Yup, pacar kesal karena mesejnya hanya dibaca aja, tanpa ada balasan apapun dari saya. Rupanya itu terjadi dari semalem. Semalam, entah bagaimana kejadiannya, pacar saya membalas BBM saya. Lalu, saya ketiduran dengan posisi BBM dari dia sudah kebaca. Akhirnya, kekesalan di pagi itu bersifat kumulatif.

I tried to give him explanation. Dia pun menerima. Ya, tidak semua penjelasan memang bisa diterimanya. Butuh waktu. Tangis saya pun pecah pagi itu. Dia bilang, "Mungkin kita sama-sama kecewa di hari special ini. Dari kemarin, abang berusaha untuk ngebuat hari-hari kamu bahagia di hari spesial kamu. Bukan malah nangis kayak gini." Akibatnya, sepanjang pagi hingga makan siang, saya hanya menerima balasan-balasan singkat dari BBM pacar. Yah, mau bagaimana lagi. Kesalahan saya membuat keadaan berantakan seperti ini. Hanya membaca tanpa buru-buru membalasnya.

Mood pagi sudah rusak. Siang hari, dirinya sudah mulai mencair. Sudah ada percakapan panjang dengannya di tengah kesibukan pekerjaan kami. Hari itu, sengaja saya pulang lebih cepat. Saya mengajaknya makan malam bersama. Namun, apa yang saya dapat? Penolakan. Dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya yang masih menumpuk, untuk makan malam bersama di hari ulang tahun saya. Katanya, dirinya mau tapi masih banyak pekerjaan. 

Dia pun rada menyalahkan hari ulang tahun saya yang jatuh di hari Senin. Dalam hati, saya berkata, harusnya sih ya, hal itu sudah diprediksi  dia dari jauh-jauh hari. Sudah diersiapkan. Tapi, yaaa sudah. Apa boleh buat. Mungkin hal ini juga efek kejadian tadi pagi. Mungkin. Akhirnya, malam itu, saya pulang dengan kesal campur kecewa. No dinner, no time for us to meet up!

Saya tiba di rumah. Ya, no dinner, no surprise for me too! No birthday cake or even else. Sepanjang malam, saya habiskan dengan makan malam biasa bersama keluarga. Menunggu dirinya pulang ke rumah dengan rasa kecewa yang masih menyisa. Begitu dia bilang mau pulang dan sampai di rumah, saya pun langsung pamit dengannya. Saya mau tidur!


My man, did you know how I was disappointed on my bday? Eating together on my bday was a moment that I've been waiting for. I was dreaming a candle light dinner with you (candle light dinner, mungkin agak lebay kali yah ngarepnya). The true is, eating together is the moment that i always miss when i'm with you. I didnt know whts wrong today. Was it a kind of  vengeance of what i did this morning? Were you still angry about it? Or, it was pure, how bussy you are :(







Tidak ada komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)