Nah, ada apa aja si di sana?
Bagaimana bisa Singapur menjadikan Orchard Road sebagai tempat yang wajib dikunjungi?
Trus bagaimana suasana di sana?
Yuk, ikutin ceritanya :-)
Santai Siang Menikmati Orchard Rd., Singapura
Siang itu, Selasa 10 April 2011, matahari Singapura benar-benar bersinar dengan terangnya. Pukul 11 AM saya tiba di Stasiun Kranji MRT. Perjalanan yang cukup melalahkan sebelumnya di Malaysia via darat. Kemudian, saya melanjutkan perjalanan menuju hostel kami di Singapur, tepatnya di Lavender Street.
Tidak punya banyak waktu. Setelah memberihkan diri di hostel kami, jarum jam telah menunjukkan pukul 00.45 PM. Baiklah, ini saatnya untuk eksplor Singapura di hari pertama. Dari tempat menginap, kami berjalan kaki ke MRT terdekat (Boon Keng MRT). Tujuan kami siang ini adalah Orchard, Bugis, China Town, Marina Bay Sands, Merlion, Esplanade, Clark Quay. Termasuk membeli oleh-oleh sebab besok kami berniat untuk menghabiskan satu hari full di Universal Studio Singapore (USS), lalu kembali ke Jakarta.
Tidak punya banyak waktu. Setelah memberihkan diri di hostel kami, jarum jam telah menunjukkan pukul 00.45 PM. Baiklah, ini saatnya untuk eksplor Singapura di hari pertama. Dari tempat menginap, kami berjalan kaki ke MRT terdekat (Boon Keng MRT). Tujuan kami siang ini adalah Orchard, Bugis, China Town, Marina Bay Sands, Merlion, Esplanade, Clark Quay. Termasuk membeli oleh-oleh sebab besok kami berniat untuk menghabiskan satu hari full di Universal Studio Singapore (USS), lalu kembali ke Jakarta.
So here we go.. This is our first destination, Orchard Rd. Jalan kaki sekitar 2 menit
dari hostel, kami naik MRT menuju Dhoby Gaut. Kami pun keluar ke arah Plaza
Singapura yang letaknya berseberangan dengan Park Mall.
Singapur adalah surga bagi para pejalan kaki.
Memiliki taman kota yang lebih banyak dari Jakarta dan trotoar yang luas sangat
mendukung bagi para pejalan kaki. Perlu Anda ketahui pula bahwa pejalan kaki di
Singapura merupakan raja di jalan. Pengemudi kendaraan akan memprioritaskan
pejalan kaki terlebih dahulu untuk lewat. Pada saat menyeberang, turut pula
didukung dengan adanya lampu lalu lintas bagi pejalan kaki. Warna dan artinya
sama dengan lampu lalu lintas bagi kendaraan.
Berbekal itu, kami pun menikmati siang ini
dengan berjalan kaki ke arah Orchard meskipun kaki kami pegelnya minta ampun
gara-gara kejar-kejaran waktu pada saat di KL kemarin. Berbekal petunjuk peta
MRT, dari Dhoby Gaut akan melewati 2 stasiun MRT. Namun, Orchard dapat Anda
tempuh dengan jalan kaki dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Keluar dari Dhoby Gaut, pilhlah ke jalur Plaza
Singapura. Dari sini, Anda bisa langsung belok kanan. Berjalan lurus terus
melewati Istana Negara Singapur dan Anda akan sampai di Orchard Rd. Sementara
itu, kami memilih untuk berjalan sembari menikmati taman-taman kota di Singapura.
Kami pun menyeberang dari Plaza Singapura, melewati Doby Ghaut Park Green, Botanic
Garden, Istana Park (berseberangan dengan Istana Negara Singapur), dan akhirnya
sampai ke Orchad Rd.
Sayangnya, saat kami berkunjung ke sini, semua
pusat perbelanjaan di Orchard Rd. sedang tidak menyelenggarakan Sale program. Harga
barang-barang terbilang mahal dan mall pun rada sepi dari pengunjung orang
Indonesia. Siang yang terik saat saya sampai di Singapura tiba-tiba saja hujan mengguyur. Kami pun menghabiskan waktu
dengan keluar-masuk mall yang ada di Orchard Rd. Memasuki Orchard Centre, OG,
Plaza Orchad, Takashimaya, Paragon, Lucky Plaza, ION, dll., semua yang dilihat
sama seperti mall pada umumnya. Hanya saja kelas dari barang yang
diperdagangkan berbeda. OG dan Lucky Plaza menjual barang-barang dengan harga
yang lebih terjangkau (menurut dompet saya). Sisanya high class.
Di kawasan Orchard, saya sempat membeli sepatu
di OG. Belanja yang tidak terencana sebenarnya. Begitu melihat sepatu yang
kece, lucu, warnanya unik dan saya belum punya, terbuat dari kulit plus
harganya murah (USG 19.9 atau sekitar Rp 140.000,00). Oiya, di depan Lucky
Plaza, untuk meredam rasa haus atau sekedar nyobain es kirim abang2 di
Singapura, Anda bisa mencicipi es potong Singapura. Es nya berbentuk kotak. Ada
berbagai macam rasa: raspberry, durian, mmm apalagi yaa.. Saya lupa rasanya
selain yang kami beli. Hehehee.. Nah, es potong ini dimakan dengan
roti/wafer/cone. Harganya USG 1.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2.45 PM, tandanya
sholat zuhur telah tiba. Lalu, kakak saya menunjukkan satu-satunya masjid yang
berada di area Orchard Rd. Woow, saya kira tidak ada masjid di sini. Mushola
pun sudah lbh dari cukup di negara yang minoritas muslim.
Masjid Alfalah, Satu-satunya Masjid yang Ada di Orchard Rd., Singapura
Masjid Al-Falah, adalah satu-satunya masjid
yang berada di kawasan Orchard Road. Keberadaan masjid ini yang terletak di sebelah
Mall Paragon, tepatnya Bideford Rd. semakin meyakinkan saya bahwa nafas Islam ada
dimana-mana, meskipun di negara yang minoritas umat muslimnya, sekalipun berada
di antara gedung-gedung pertokoan dan perkantoran yang mewah. Hhhhm, setelah
saya lihat-lihat dari prasasti yang ada di tembok depan masjid, rupanya masjid
ini telah lama berdiri, yakni sejak tahun 1987 dan diresmikan oleh …. Dengan
bangunan yang didominasi berwarna hitam, memang dari luar kita tidak akan
pernah menyangka bahwa ada masjid di sekitar Orchard Rd. Bangunan masjid ini
menjadi satu dengan gedung perkantoran. Artinya, tidak berdiri secara terpisah
dengan kubah megahnya yang dapat menjadi penanda bahwa itu adalah masjid. Meski
begitu, dalam masjid ini sangat luas dan mampu menampung 1500 orang (data dari
Wikipedia) dan tidak mengurangi kenyamanan umat muslim dalam beribadah.
Masjid Al-Falah, satu-satunya masjid di Orchard Road. (dok. pribadi) |
Selayaknya masjid, pintu masuk untuk pria dan
wanita dipisah. Wanita berada di sebelah kiri gedung. Sementara pria bisa masuk di melalui pintu
utama. Salah satu ciri kebersihan adalah toilet. Di Masjid Al-Falah, toilet dan
tempat wudhunya sangat nyaman dengan desain yang sangat modern. Jika masuk ke
dalam WC, akan disediakan sandal khusus yang hanya boleh digunakan selama di
dalam WC. Pengunjung dilarang membawa keluar sandal tersebut, sekalipun ke
tempat wudhu yang letaknya berdekatan. WC pun kering, tidak becek, bersih,
wangi. Ada pula wastafel dan tentunya beberapa buah keran wudhu.
Khusus wanita, ruang sholat disediakan di atas.
Namun, ada beberapa juga yang sholat di bawah, di dekat pintu masuk khusus
wanita. Angan takut jika Anda lupa bawa mukena, di masjid ini juga disediakan.
Untuk mengaji? Masjid ini juga menyediakan banyak kitab suci Al-Quran. Nah,
bagi yang ingin sekedar membaca dan menambah ilmu agama, di masjid ini juga
disediakan semacam perpustakaan mini. Disediakan pula brosur-brosur yang isinya
berupa penjelasan berbagai macam zakat beserta kegunaannya.
Tidak hanya menyediakan tempat sholat, masjid
ini juga memiliki kegiatan untuk pemuda-pemudanya. Pastinya, kepengurusan
masjid ini tersusun secara formal. Plusnya lagi, di masjid ini juga menyediakan
air minum gratis. Mmm.. jujur, selama saya di Singapura, saya jarang banget
menemukan keran-keran air minum. Padahal, dari yang saya baca-baca di blog
lain, soal minum jangan khawatir kalau di Singapura. Kenyataannya, kami sering
menahan haus. Lumayan, kalau beli minuman memakan ongkos sekitar USG 2. Jadi,
kalau masih bisa ditahan yaa ditahan deh.. Okei, akhirnya kami kembali mengisi
botol minuman yang sengaja kami bawa dari hostel. Di keran yang telah
disediakan, ada dua jenis air, yakni panas dan dingin. Tinggal pilih saja, Anda
mau refil yang mana botol minuman Anda.
Selesai menjamak sholat Zuhur dan Ashar, mari
kita ke destinasi selanjutnya..
Ps: Foto-foto saya upload menyusul ya. Inetnya lemoooootttt ><
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)