Genting Highlands, Saat Dufan Dipindahkan ke Puncak


Masih dalam rangkaian trip perdana saya ke luar negeri (#tridaysrainytrip), kali ini saya bercerita perjalanan saya ke Genting Highlands di Malaysia.

Menurut wikipedia, Genting Highlands  merupakan puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa di Malaysia serta menjadi tempat resort terkenal dengan nama yang sama. Genting highlands juga biasa disebut sebagai Las Vegas-nya Malaysia atau pusat cassino-nya Malaysia. Nah, untuk mencapai Genting Highlands, dapat Anda tempuh dari LCCT, KL Central ataupun Pudu Sentral menggunakan bus Go Genting dengan jadwal keberangkatan dan harga dapat Anda cek di sini. Intinya, tanyakan dahulu jam keberangkatan yang tersedia. Lalu, sesuaikan dengan rencana perjalanan yang telah Anda susun.

World Resort Genting Highlands, Malaysia (sumber gambar: jejakvicky.wordpress.com)


Berdasarkan web tersebut, maka sudah kami (saya dan abang saya) rencanakanlah perjalanan ke sana dengan memilih jam keberangkatan pukul 9 AM. Sekitar 7.30 AM kami tiba di KL Central dari bandara LCCT dengan menggunakan aerobus. Setibanya di KL Central, saya lihat loket tiket ke Genting persis di tempat turun bis. Saya juga kurang engeh apakah loket tiket ke Genting sudah dibuka atau belum. Yang saya lihat, papan yang menghadap ke tempat turun bis masih tertutup rapat. Kami juga kurang tahu di mana tempat pembelian tiketnya. Kami pikir, mungkin di dalam akan ada lagi loket tiket ke Genting Highland. Jadi, kami putuskan untuk sarapan murah terlebih dahulu di Medan Selera yang terletak di lt. 3 KL Central.

Jam 8 AM kami selesai sarapan dan memutuskan untuk ganti baju dan sikat gigi di WC KL Central. Maklum baju dari Jakarta ini terasa lengket karena sudah kami pakai tidur di bandara LCCT. Hampir memakan waktu setengah jam, kami langsung mencari loket tiket ke Genting Highland. Sayangnya, kami tak mendapatkan petunjuk. Situasi KL Central persis seperti kawasan Blok M Mall kalau di Jakarta.

Terus mencari, tetapi tidak menemukan clue, akhirnya kami putuskan untuk kembali ke tempat yang saya lihat di awal setibanya saya di KL Central. Oalaah, tampaknya tiket itu sudah buka dari tadi. Hanya saja, sisi depan loket tersebut berada tampak samping dari tempat kita turun bus tadi. Maka dari itu, saya tidak melihat kalau loket itu sudah buka dari tadi. Setibanya di loket, ada tulisan "Perjalanan Berikutnya 11 AM". Saya panik! Masih tersisa setengah jam waktu keberangkatan pukul 9 AM, ternyata tiket sudah habis! Tiket untuk jam 10 juga mungkin sudah habis! OMG! Kami kebingungan karena niatnya setelah dr Genting, kami akan pergi ke Batu Cave. Mengingat kami juga harus mendapatkan tiket untuk perjalanan ke Singapura nanti malam, akhirnya kami putuskan untuk pergi ke Puduraya dengan harapan tiket ke Singapura dan Genting Highland diperoleh dengan waktu sesuai ittenerary yang telah kami buat.

Kami naik LRT ke Puduraya dan langsung mencari loket tiket bus untuk perjalanan ke Singapura juga Genting Highlands. Ternyata disana, dengan sistem terintegrasi, tiket yang tersedia juga pukul 11 AM. Sementara tiket Singapura tidak kami dapatkan untuk jam malam, hingga memaksa kami pergi ke TBS dahulu (baca di cerita saya tentang pergi ke Singapura via Malaysia). Setelah itu, baru kami kembali ke Puduraya dan tiba di sana pukul 10 AM.

Ternyata, setibanya di Puduraya lagi, keberangkatan pukul 11 AM bukan rejeki kami. Akhirnya terpaksa mengambil keberangkatan jam 12 AM dan membatalkan rencana ke Batu Cave. Rupanya jalan-jalan di musim nonliburan seperti ini, Genting Highland juga ramai peminat ya. Mungkin pusat judinya yang menjadi daya tarik sendiri bagi kaum Chinese di Malaysia. Saya sempat mengantre 3 orang dan akhirnya tiket pergi (pukul 12 AM) + one way Genting Sky Way dan tiket pulang (pulang 17.30 PM) + one way Genting Sky Way telah kami dapat. Ya, lebih baik Anda membeli tiket sekalian seperti ini. Tiket pergi dan pulang bus juga tiket pergi dan pulang naik Genting Sky Way, sehingga Anda tidak harus mengantre lagi nanti di Genting Highlands. Total semuanya RM 21.

Pengunjung antre membeli tiket Genting Highlands (dok. pribadi)
Pengunjung antre membeli tiket Genting Highlands (dok. pribadi)

Sebagai info tambahan, di loket bus Go Genting juga menawarkan paket trip ke Genting Highland seharga RM 48 dengan isi paket meliputi tiket bis dan Genting Sky Way (pp) ditambah dengan tiket masuk Outdoor Theme Park atau Buffet Lunch di Coffee Terrace. Terserah Anda mau pilih tiket yang mana. Buat saya, jenis tiket yang saya beli sudah lebih dari cukup karena saya juga tidak terlau berniat untuk main ini itu di Genting Highlands.

Sudah waktunya kami berangkat. Kami pun menuju ke gate keberangkatan bus Go Genting. Semua bangku terisi penuh dan perjalanan dari Puduraya menuju Genting Highlands memakan waktu sekitr 1 jam.

Genting Highland, Jika Dufan Dipindahkan ke Puncak
Yeah, akhirnya tiba di Genting Highlands. Dengan bus Go Genting, Anda langsung berhenti di pintu gerbang tempat naik Sky Way. Karena bukan musim liburan dan armada yang tersedia banyak, antrean naik Sky Way tidak terlalu panjang. Sudah tidak sabar rasanya naik kereta gantung di tengah perbukitan sambil menikmati kesunyian dan hawa dingin dataran tinggi Genting.

Persis seperti yang digambarkan di atas. Sekarang saya sudah berada di dalam kereta gantung dan keluar dari terminal sky way. Dalam satu kereta gantung ini, saya brsama 3 orang rombongan muda yang duduk membelakangi saya. Sementara di bangku saya ada saya, kakak saya, dan seorang laki-laki tua renta. 

Meninggalkan stasiun Genting Sky Way (dok. pribadi)

Hamparan hijau menjadi pemandangan saat menuju Genting Highlands (dok. pribadi)


Semakin lama kami semakin menjauh dari terminal, semakin tinggi pula kereta gantung ini berjalan. Pemandangan yang ada hanyalah hamparan hijau dari pohon-pohon yang tumbuh di sekitar kaki gunung Titiwangsa. Jika kita lihat ke bawah, betapa tingginya rel kereta gantung ini dibuat. Kita sudah tidak dapat lagi melihat awal pijakan dataran rendah karena saking tingginya dan tertutup oleh pepohonan yang tinggi. Di bawah sana bak hutan belantara. Entahlah akan seperti apa jika ada yang terjun langsung dari kereta gantung ini. Saya pun membayangkan, bagaimana awal-mula Malaysia membangun infrastruktur ini? Indonesia, ayo bikin yang lebih dari ini!

Hawa dingin mulai menusuk tulangku. Di perlintasan rel sebelah, silih berganti kereta gantung yang pulang dari Genting menuju ke terminal akhir. Perjalanan dengan kereta gantung ini memakan waktu kurang lebih 20 menit. Di beberapa titik kereta berhenti untuk memberikan kesempatan bagi pengunjung merasakan suasana sunyi, hening, yang diselimuti hawa dingin kawasan Genting. Lalu, kereta gantung akan melanjutkan perjalanannya.

Dan tibalah kami di salah satu Resort World, Genting Highlands. Begitu turun dari kereta gantung, Anda akan bertemu pintu masuk yang selanjutnya diikuti oleh percabangan jalan beserta papan penunjuk arah. Tak jauh dari pintu masuk ada musholla dan WC. Kami putuskan untuk menjamak sholat Zuhur dan Ashar terlebih dahulu. WC dan mushola yang bersih. Airnya sungguh dingin. Benar-benar seperti di Puncak. Setelah itu, kami putuskan untuk mengambil jalur lulus. Kami ingin tahu ada apa di sana. Ternyata dari pintu masuk tadi, berjalan lurus, Anda akan menemukan pintu masuk utama jika Anda datang ke Genting Highlands menggunakan mobil pribadi. Tepat di seberang Anda, Anda akan melihat bangunan berwarna-warni (hijau dan orange) yang bernama Hotel First World. Lalu di sebelah kanan Anda merupakan Hotel Genting. Nah, pintu utama yang kami jajaki ini ternyata juga termasuk pintu masuk Hotel Highlands.

Lalu kami pun kembali ke arah pintu masuk dari kereta gantung Genting Highlands. Mengikuti petunjuk yang tersedia kami langsung belok kiri menuju wahana permainan indoor dan outdoor Genting Highlands. Jangan takut tersesat. Ikuti saja semua petunjuk yang ada. Kalaupun Anda tersesat, ya masih di daerah Genting juga. Tinggal berjalan, Anda akan menemukan jalan kembali.

Kami terus berjalan mengikuti petunjuk. Tujuan utama kami ke wahana permainan outdoor, untuk naik flying coster, yakni, roller coaster dengan posisi penumpangnya tidur tengkurap. Kami sempat tersesat di Genting. Seharusnya, bertemu dengan eskalator, kami lurus saja menuju wahana permainan outdoor. Nyatanya, kami belok kanan dan melewati Star Walk. Sedikit memutar memang. Namun, dengan begini saya bisa melihat figura para artis yang pernah berkujung ke Genting juga termasuk menyelenggarakan konser di Genting Highlands. Melalui Star Walk ini saya juga bisa melihat keseluruhan pemnadangan wahana permainan outdoor yang tersedia. Benar-benar seperti Dufan. Saya menemukan Dufan di Malaysia! Dufan yang dipindah ke Puncak, itulah Genting Highlands Malaysia. Hanya saja dari segi permainan, tentunya Dufan lebih menantang.

Flying Coaster, Tiduran ala Roller coaster
Berjalan jauh melewati Star Walk, akhirnya kami tiba di jalanan aspal untuk mencapai ke tempat flying coaster. Dilihat dari permainannya tidak terlalu menarik perhatian. Kata abang saya, sayu yang berbeda adalah flying coaster. Ya sudah, hanya itu yang saya incar.

Setelah berjalan, akhirnya ketemu juga dengan flying coaster. Dengan membayar RM 12, Anda sudah bisa merasakan sensasinya. Ternyata antreannya lumayan panjang ya. Tidak jauh dari wahana ini juga tersedia loket bagi Anda yang mau foto saat Anda berada di flying coaster. Persis seperti kita berada di roller coaster Dufan. Lantas, bagaimana sensasi naik flying coaster. Flat! Itulah yang saya rasakan. Heheee.. Iya si, di awal saya merasa antusias apalagi saat kami dijungkirbalikkan. Namun, entah karena lintasannya yang tidak terlalu panjang, gregetnya kurang dapet. Hehehee.. Ya sudah, setelah selesai naik flying coaster, kami memutuskan untuk makan di fiid court Genting Highlands.

Dari flying coaster, kami masuk ke wahana permainan indoor. Di sana terdapat miniatur Menara Eifel ala Genting Highlands, patung Liberty, patung budha seperti yang ada di Batu Cave, dan permainan anak-anak lainnya (Ferris Wheel, Rio Float dan Reindeer Cruise, Junior Bumper Car, dll). Ada pula bioskop yang bernama First World Cineplex, wahana permainan Ripley’s Believe It or Not, beberapa toko baju, dan tentunya restoran dari yang namanya asing hingga yang sudah saya sering dengar (Pizza Hut, KFC, Burger King).

Untuk menghemat ongkos, kami putuskan untuk makan secara prasmanan. Itu pun menu yang kami pilih terbatas. Saya memilih memakan sapo tahu, sedangkan abang saya udang balado. Nantinya bisa tuker menu untuk saling melengkapi. Hehehe.. Total makan siang kami RM 16.25. Kami tidak membeli minum karena sudah mempersiapkan terlebih dahulu.

Karena hari sudah makin sore, setelah maksi kami putuskan untuk turun. Saat itu gerimis mengiringi kepulangan saya menaiki kereta gantung di Genting Sky Way. Di jadwal tiket, kami harusnya naik bus pukul 5.30 PM. Namun, sekarang baru pukul 3.30 PM saat saya naik kereta gantung. Jika memang masih tersedia bangku kosong di dalam bus, Anda diperbolehkan naik bus tidak sesuai dengan jadwal. Dan itulah yang saya lakukan. Pukul 4.00 PM saya sudah sampai di tempat naiknya bus Go Genting menuju Pudu Sentral. Setelah semua penumpang keberangkatan pukul 4 PM mendapat tempat duduk, baru kami-kami yang nonkeberangakatan pukul 4 PM masuk dan kembali ke Pudu Sentral.

1 komentar

  1. sepertinya mengasyikkan. iya juga tuh, tapi kan di puncak sudah ada taman safari.

    Jual Locker

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)