Waroeng Mee, Saatnya Mi Indonesia Naik Kelas

Assalaamu'alaikum...

"Ayo, Mbak Sis! Ayo, Mas Bro!", begitulah sapaan pramusaji yang dilontarkan kepada para pengunjung begitu mereka datang ke Waroeng Mee.

Awal mula saya kaget mendengarnya. Kalimat apa sih yang mereka katakan? Terdengar heboh sekali karena diucapkan serempak oleh para pegawai. Lama-kelamaan saya paham, beginilah cara Waroeng Mee mengucapkan selamat datang kepada para pelanggan tercinta mereka.

Teman-teman, ada yang udah tahu Waroeng Mee belum? Waroeng Mee ini bukan sembarang warung. Bukan pula jenis warung kopi biasa yang menyediakan internet alias indomi, telor, kornet. Waroeng Mee adalah sebuah restoran yang mengangkat makanan mi menjadi naik kelas. Restoran ini milik pasangan pengusaha yang lebih dahulu dikenal dengan usaha franchise-nya Kebab Turki Baba Rafi. Yup, mereka adalah Hendy Setiono dan Nilam Sari.

Pasangan muda pebisnis sukses sekaligus pemilik Baba Rafi Enterprise, Nilam Sari dan Hendy Setiono (dok. Instagram @sally_fauzi)

Kenapa Waroeng Mee?

Sekarang saya tanya, siapa yang tidak suka mi? Kelezatan makanan yang terbuat dari tepung terigu dicampur dengan racikan bumbu khusus membuat makanan ini laris mendunia. Bahkan, bisa dikatakan mi adalah makanan kebangsaan.

Nah, berawal dari ide tersebut, Nilam bersama sang suami membuka sebuah restoran yang mengangkat mi sebagai makanan utama. Lalu, apa istimewanya? Tidak berhenti sampai di situ, Nilam dan sang sumi ingin mengangkat mi agar "naik kelas". Supaya rasa dan tampilan mi semakin menggugah selera bagi penikmat kuliner, mereka menambahkan beberapa toping yang digemari orang Indonesia.


Mee Salju dengan toping iga cabai ijo dan telur mata sapi. Mneu ini cocok untuk Anda yang senang makanan agak asin. Kombinasi saus keju ditambah iga cabe ijo bikin lidah goyang dengan rasa pedas, gurih, dan asinnya.

"Kenapa mi? Karena mi makanan kebangsaan. Kenapa kita nggak buat mi yang kita olah? Makannya, kita kasih mi dengan toping-toping yang mewah, seperti iga, cumi, telur mata sapi, dan lain-lain", tutur ibu tiga anak ini saat dijumpai di Waroeng Mee, Senin (31/8/2015) lalu.

Orang Indonesia, tambah Nilam, terkadang tidak ingin makan makanan porsi besar. Orang Indonesia lebih menginginkan sesuatu yang bergizi, tapi gampang dikonsumsi.

Mi yang digunakan Waroeng Mee adalah mi kemasan yang beredar di pasaran. Meski demikian, Waroeng Mee tidak menggunakan seluruh bumbu yang ada pada mi kemasan. Mereka memiliki bumbu racikan sendiri untuk menambah kelezatan makanan.

Selain mengangkat mie menjadi "naik kelas", pasangan pebisnis muda ini menerapkan konsep warung sebagai tempat nongkrong kekinian di outlet-nya kali ini. Dari hasil pengamatan mereka, gaya hidup orang Jakarta saat ini adalah senang nongkrong dan berkumpul bersama teman-teman, termasuk sang pemilik yang hobinya demikian. Oleh karena itu, melalui Waroeng Mee, mereka menciptakan sebuah tempat yang nyaman untuk nongkrong bagi siapa saja dengan harga makanan yang terjangkau. Tidak terlalu murah juga tidak mahal.

Tua-muda, sendiri atau beramai-ramai tetap seru nongkrong kekinain di Waroeng Mee. (dok. pribadi)

Penggunaan nama warung agar terkesan sederhana dan tidak ekslusif bagi pengunjung. Dekorasi ruangannya pun dibuat sederhana. Hal ini bisa Anda lihat pada desain bangku dan meja makan yang tak banyak ornamen. Pun begitu dengan keberadaan kipas angin di langit-langit Waroeng Mee.

Meski terkesan sederhana, Waroeng Mee tidak menghilangkan rasa kekinian. Menurut Nilam, konsep tempat makan di era media sosial ini haruslah yang bagus untuk difoto, asyik untuk nongkrong, dan kekinian.

(dok. Febriyan Lukito)
"Sekarang zamannya zaman viral, ya. Apa yang kita makan di-posting di media sosial. Jadi. tempatnya harus yang enak difoto juga enak buat ngumpul. Makanannya harus something kekinian dengan tampilan yang instagrammable", tuturnya.

Untuk dekorasi dinding, Waroeng Mee menggunakan desain elektrikal animasi. Di sana terpampang desain-desain animasi khas anak muda. Terpampang pula beberapa kata bijak yang membangkitkan semangat pengunjung. Sementara itu, alunan musik top 40 berdentum keras menemani para pengunjung bersantap ria.


Ketje berat yaa tempatnya buat foto-foto ^^ Thanks Winda atas candid-nya (dok. Winda Puspita)

Nah, menambah keseruan Anda hang out bersama teman, Waroeng Mee juga menyediakan mainan UNO yang bisa dipinjam untuk bermain di tempat tentunya. Karena tempatnya yang instagrammable, Waroeng Mee juga menyediakan beberapa aksesoris untuk foto. Mau unggah hasil selfie atau wefie di Waroeng Mee ke media sosial, tapi nggak ada pulsa? Tenang, Waroeng Mee menyediakan hot spot gratis!

Akan tetappi, di Waroneg Mee belum menyediakan mushola. Mungkin ke depan, Waroeng Mee bisa menyediakannya dengan tempat yang nyaman. Jadi, setelah asyik nongkrong dan mencicipi menu Waroeng Mee, pegnunjung bisa numpang sholat, lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Aneka Makanan Kekinian di Waroeng Mee

Bagi umat muslim, jangan khawatir dengan kehalalan menu di sini. Semuanya dijamin halal! Jika Anda bosan dengan mee, Waroeng Mee juga menyediakan menu nasi dengan beraneka lauk (toping), diantaranya kikil balado, iga sambal ijo, dan kambing cabai ijo. Maklum bagi sebagian orang Indonesia, nasi menjadi makanan wajib yang dikonsumsi kaaan, hihihhii.

Karena konsep tempatnya sebagai tempat nongkrong di Jakarta, Waroeng Mee juga menyajikan aneka rupa makanan cemilan. Sebut saja kue cubit plus aneka rasa dan toping, churos, cireng, cimol, roti bakar dengan beragam toping. Soal harga jangan kau hiraukan. Nggak bayar Ya, bayar donk! Namun, masih bisa masuk kantong anak sekolah kok.


Buat yang udah manis dan penyuka makanan manis, Anda bisa coba menu Kue Cubit Campur-Campur Waroeng Mee. Dibuatnya ada yang setengah mateng, lalu ditambah lelehan cokelat KitKat bener-bener bikin melting di lidah. (dok. Instagram @honeyannisa)

Bahkan, kalau Anda ingin patungan, ada tuh menu Waroeng Mee yang bisa disantap ramai-ramai, Submarine Long Bread namanya. Semacam hotdog dengan panjang 60 sentimeter. Saya pernah mencicipinya. Untuk menggigitnya saja repot, rahang saya tidak muat. Hahahaa. Habis itu, langsung penuh perut saya :D

Submarine Long Bread, asyiknya disantap ramai-ramai. (dok. Instagram @waroengmee)
Churos ala Waroeng Mee (dok. Febriyan Lukito)

Minuman yang disediakan pun tak kalah segarnya. Tengah hari bolong saya datang ke Waroeng Mee, lalu memesan susu segar rasa vanilla. Ya ampuuun langsung segar badan saya saat menenggaknya. Kemasan tempat minumnya itu, lho. Lucu-lucu. Bener-bener kekinian, deh! Untuk susu segar menggunakan kemasan bak botol susu. Sayangnya saya tidak mendokumentasikan tempat minum susu segarnya :(

Blue velvet milk with choco kitkat. Gelasnya bener-bener bikin gagal fokus buat minum. Foto melulu bawannya! (dok. Instagram @cavl1202)
Selain aneka rasa susu segar, di Waroeng Mee juga tersedia aneka kopi dan teh, jus, dan minuman spesial. Minuman spesial di sini maksudnya, minuman soda aneka rasa dicampur dengan Yakult. Belum pernah cobain kaaan rasa pencampurannya seperti apa? Cuman ada di Waroeng Mee!

Supaya pengunjung tidak bosan, setiap bulan akan ada penambahan menu di Waroeng Mee. Untuk bulan September ini penambahan menunya berupa cimol dan es krim bentuk pisang (saya lupa namanya).

Es krim berbentuk pisang yang dilumuri cokelat (lupa namanya) jadi menu baru di bulan September ini. (dok. Instagram @nilambabarafi)

Hmm, dengan aneka rupa makanan dan minuman yang lezat dan kekinian, tak salah rasanya jika Waroeng Mee disebut sebagai tempat kuliner enak di Jakarta.

Lokasi Strategis Menambah Daya Tarik Waroeng Mee

Sebenarnya cukup singkat waktu yang digunakan duo pebisnis ini, mulai dari munculnya ide hingga eksekusi. Hanya dalam waktu dua bulan saja, Nilam dan Hendi berhasil menyulap outlet yang dahulu menjadi salah satu anak didik Baba Rafi Enterprise, Ayam Bakar Mas Mono, menjadi tempat nongkrong asyik di Jakarta Pusat. Waroeng Mee terletak di Jalan Blora No. 36, Jakarta Pusat. Yang suka bersepeda saat Car Free Day pasti tahu Jalan Blora :p

Rutenya, kalau Anda berasal dari arah Senayan, puter balik di Bundaran HI. Setelah melewati halte TransJakarta Tosari, ambil jalur kiri. Jangan naik ke fly over patung Soedirman. Waroeng Mee terletak sekitar 50 meter dari pangkal fly over patung Sudirman.

Nah, apabila Anda kerap bulak-balik di Stasiun Sudirman, keluarlah di pintu bawah (lorong). Berjalanlah sedikit menuju jalan raya satu arah, Anda akan menemui restoran yang didominasi warna hitam di luaran.

Waroeng Mee tampak depan, Jalan Blora No. 36, Jakarta Pusat. (dok. Instagram @waroengmee)


Pssst, pada 15 September 2015 nanti, Waroeng Mee akan buka outlet baru di BSD. Lokasinya nggak kalah ketje! Dikepung oleh ICE, Prasetya Mulya, Swiss German University, dan AEON. Nggak kekinian ahh kalau anak BSD, nggak mampir di Waroeng Mee :p

"Kita tanggal 15 nanti mau buka outlet baru di BSD. Lokasinya dikepung ICE, Prasetya Mulya, Swiss German University, dan AEON. Rencananya setiap outlet memiliki ambience beda-beda, tapi tidak menghilangkan ciri khas Waroeng Mee", ujar Nilam antusias menyambut outlet kedua Waroeng Mee.

Okay, sekarang udah nggak bingung-bingung lagi 'kan menentukan tempat nongkrong di tengah kota? Bisa mampir ke Waroeng Mee sambil icip-icip menu kekinian mereka dan main Uno. Buat yang bersepeda saat Car Free Day juga bisa mampir sarapan di sini.

"Chawbelaaaa!", kata pramusaji Waroeng Mee saat mengucapkan terima kasih atas kunjungan para pengunjung.

"'Ayo, Mbak Sis! Ayo, Mas Bro!', ,Chawbellaaaa!,", begitulah sapaan khas dari pramusaji Waroeng Mee untuk setiap pengunjung yang datang dan pergi.











Waroeng Mee "#SemacamTempatNongkrong"
Jalan Blora No. 36, Menteng, Jakarta Pusat
Jam Operasional: Setiap hari dari pukul 07.00 - 22.00 WIB
RSVP: WA 081229001717
Instagram : @Waroengmee
Twitter : @waroengmee
Facebook : WAROENG-MEE

Harga Makanan: Rp 4.000 - Rp 60.000
Harga Minuman: Rp  4.000 - Rp 20.000
 

 

26 komentar

  1. wah jadi serasa lebih mewah padahal cuma mi ya... selain mi juga ada makanan lainnya ya ada eskrim pisang segala

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mi yang dimodifikasi biar naik kelas.
      idenya unik emang dari coupleplanner ini.

      Hapus
  2. Resto yang inspiratif ya :). Kalo ke sana jadi maunya foto2an mulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. very very instagrammable, path-able, facebook-able, mbak. Hiihihii

      Hapus
  3. duhhhh jadi nyesel ga kesana kemaren :(((
    ksana aaaahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu ga ikutan sih maaaaakk..
      seruuuu (makanannya) looohh! ;)

      Hapus
  4. sama kaya echa aku gak bisa ikutan hiksss. itu mienya beraneka topping ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mie-nya banyak topingnya. ampe biingung milihnya.
      nanti ajak calvin aja ke sana sekalian sepedaan pas CFD :D

      Hapus
  5. kemarin mutar2 jakpus... coba mampirrrrrrrrr >,<

    BalasHapus
  6. keren, pengeen bisa punya bisnis unik juga ^___^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan dari tulisna ini bs menginspirasi ya Mbak Winda :)

      Hapus
  7. Sukaaa banget ama menu-menu Waroeng Mee. Instagramable abiss! Hihi. Semoga kalo di Jakarta aku sempet main ke sini deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuuu.. doain aja mbak mudah2an Waroeng Mee bisa buka di SBY juga. Jadi ga usah jauh2 ke JKT :d

      Hapus
  8. Reportasenya super lengkap kap. Jadi pengen ke warung Mee

    BalasHapus
  9. mau coba kue cubit sama pisang cokelat nya kayanya harganya ga terlalu mahal ya .. kalau yg geratis main uno tuh kaya warung upnormal ya .. miripmirip gitu konsepnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banyak resto yang kasih mainan gratis, tapi di sini yg ngebedain menunya. bikin mie naik kelas :D

      Hapus
  10. penasaran deh dengan warung ini, ada-ada ja yaa ide baba rafi ini, kreatiif

    BalasHapus
  11. Ah, pengen nyoba kok jauh syekali. Ownernya disuru buka cabang di tangerang gituuu. *Dikeplak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wekekeke.. Tangerangnya BSD udah ada mbaaakk.
      Lagi ada promo gratisan tuuuhh. Tjusss!

      Hapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)