Tiga Kiat Kelola Keuangan ala Safir Senduk

Assalaamu'alaikum...

Siapa yang mau jadi orang kaya? Hayo, ngacung! Hehehe... saya yakin pertanyaan ini adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Semua orang pasti ingin menjadi orang kaya. Pertanyaan selanjutnya, apa sih standar kekayaan bagi seseorang? Orang yang berpenghasilan besarkah? Punya banyak barang mewahkah? Atau yang sering bepergian ke luar negeri? Lalu, menurut Anda, antara karyawan, pengusaha, dan profesional, siapakah di antara mereka yang paling kaya?




Benarkah orang kaya adalah mereka yang berpenghasilan tinggi seetiap bulannya? (sumber gambar)

Well, think again! Taraf kekayaan seseorang tidak diukur dari berapa banyak harta yang ia hasilkan setiap bulannya. Tahukan Anda bahwa semakin banyak investasi yang dimiliki, semakin tinggi taraf kekayaan seseorang. Itulah yang dikatakan oleh Safir Senduk, pakar keuangan, dalam acara Jumpa Blogger Sun Life “Yuk, Kelola Keuangan dengan Bijak” , Sabtu (1/8/2015) di Cafe XXI Plaza Indonesia, Jakarta.

"Semakin banyak investasi yang Anda punya, Anda kaya", Safir Senduk.

Lalu, bagaimana cara agar kita bisa kaya dan banyak investasi? Kuncinya ada pada pengelolaan keuangan. Berat bahasannya? Ekonomi banget? Lanjutin baca dulu ya! Hehehe..


Yang namanya pengelolaan keuangan, Anda harus kenal dengan diri Anda dahulu. Sebab karakter pribadi sangat mempengaruhi perilaku keuangan. Coba ingat-ingat! Ke mana saja gaji Anda dihabiskan selama ini? Berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi harian, hiburan, dan gaya hidup Anda? Berapa banyak uang yang disisihkan untuk simpanan di masa depan? Berapa banyak pula uang yang dibagikan kepada kerabat (jika ada)?

Apakah Anda tipe cashflow orang miskin (penghasilan sama besarnya dengan pengeluaran), cashflow orang menengah (masih bisa menyisihkan sedikit bagian untuk investasi dari penghasilan), atau cashflow orang kaya (proporsi untuk investasi jauh lebih besar dibandingkan untuk konsumsi)?

Jika sudah berada pada cashflow orang kaya, berarti posisi Anda aman. Pengelolaan keuangan telah dilakukan dengan baik. Akan tetapi, bila Anda masih menggunakan cashflow orang menengah, bahkan miskin, mari kita keola keuangan dengan bijak.

Inilah tiga kiat kelola keuangan dengan bijak ala Safir Senduk.

Tiga kiat kelola keuangan ala Safir Senduk.

Miliki Investasi Sebanyak Mungkin

Yup, sisihkan penghasilan untuk berinvestasi. Investasi apa yang paling bagus? Menurut Safir, tidak ada investasi yang paling bagus. Akan tetapi, pilihlah investasi yang paling banyak kelebihannya dibanding investasi yang lain. Pria kelahiran 1973 ini menuturkan tiga jenis investasi terbaik versi dirinya:

1. Saham di Pasar Modal
Apa itu saham? Saham adalah surat tanda kepemilikan pada sebuah perusahaan. Memiliki saham sama seperti memiliki bisnis tanpa repot membangun dan terlibat di dalamnya. Asyik 'kan ujug-ujug sudah punya perusahaan?

Saat berinvestasi di saham pasar modal, Anda bisa mengandalakan tambahan uang dari deviden atau sejenis bagian laba perusahaan. Selain deviden, ada pula yang mengandalkan capital gain, yakni selisih harga antara saham saat beli dengan saat dijual. Akan tetapi, Safir berpendapat, berpatokanlah pada deviden dengan jumlah yang tidak mengikuti harga pasar.

Deviden (laba perusahaan) bisa Anda andalakan saat berinvestasi dari saham di pasar modal. (sumber gambar)

2. Manajer Investasi
Bila Anda tidak paham dengan berbagai jenis investasi di lapangan, Anda bisa mencoba pindah ke manajer investasii. Di Manajer Investasi ini, uang Anda akan dikelola oleh pihak ketiga yang ahli dalam investasi. Kelebihannya, Anda punya pakar investasi yang bekerja pada Anda. Bentuk investasinya bisa berupa reksa dana juga unit link.

3. Real Estate
Mengapa real estate? Karena berinvestasi di real estate memiliki dua keuntungan: bisa dijual dan bisa disewa. Safir berpesan, kalau Anda belum pernah jual beli properti, jangan membeli properti hanya karena harganya akan naik. Akan tetapi pilihlah properti yang mudah dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Akan lebih baik lagi bila Anda fokus pada properti yang disewakan saja.

AWAS, Investasi Bodong!

Selain tiga jenis yang telah disebutkan Safir Senduk, jenis-jenis investasi lainnya ada yang berupa emas, deposito, currency, atau bond. Dari sekian banyak jenis investasi tersebut, ada hal yang perlu diwaspadai. AWAS, investasi bodong! Yuk, kenali ciri-ciri investasi bodong!
  • Menawarkan bunga yang sangat tinggi
    Bila Anda percaya dengan iming-imingi bunga yang sangat tinggi, bahkan hampir tidak masuk akal angkanya, percayalah Anda telah terkena jebakan investor gadungan!
  • Memberi janji-janji hasil cash bulanan
    Tidak ada investasi yang menghasilkan keuntungan cash secara bulanan apalagi dalam jumlah puluhan juta rupiah.
  • Dijamin tidak akan rugi
    Ingat, kata Safir Senduk, tidak ada investasi yang paling bagus. Akan tetapi, pilihlah investasi yang paling banyak kelebihannya dibanding investasi yang lain. Artinya, setiap investasi pasti ada plus minusnya. Hanya saja, kita harus pandai memilih jenis investasi untuk meminimalisir kerugian yang ada.
  • Ada bonus member get memberBak sistem kera MLM, investasi seperti ini sudah pasti dikatakan bodong.
  • Presentasinya tidak masuk akal
    Mungkin ini baru bisa Anda rasakan saat sudah berkali-kali ditawarkan ragam investasi. Akan tetapi, sebagai langkah awal, jika sudah merasa curiga dengan apa yang dipresentasikan sang investor, ada baiknya Anda bertanya kepada kerabat atau orang yang lebih mengerti.

Siapkan Dana untuk Masa Depan


Tips kedua dari Safir Senduk adalah menyiapkan dana untuk masa depan. Yup, kita tidak akan pernah tahu ragam kebutuhan di masa depan. Akan tetapi, kita bisa mulai membayangkannya dengan melihat kebutuhan hidup kita saat ini.

1. Menikah

Anda yang masih lajang tentu menginginkan sebuah pernikahan idaman. Sisihkan sebagian penghasilan Anda untuk menikah dann resepsi. Tentu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit bukan? Kecuali bila Anda hanya ingin menikah di KUA saja.

2. Rumah dan isinya

Pasca menikah tentu pasangan suami isteri butuh sebuah rumah dan seisinya. Khusus untuk investasi rumah di masa depan, ada baiknya Anda menggunakan sistem pembayaran kredit karena jumlahnya lebih besar untuk jangka panjang. Meski Anda memiliki uang lebih dan mampu melunasi utang cicilan rumah, Safir tetap menyarankan untuk menyicil biaya pembelian rumah. Adapun kelebihan uang dimiliki bisa dialokasikan ke investasi lain.

3. Sekolah anak

Hal yang sama juga terjadi pada sekolah anak. Saat ini pendidikan bisa dikatakan barang mewah. Untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus, tentu ada harga yang harus dibayar. Oleh karena itu, siapkan dana untuk sekolah anak di masa depan supaya tidak kaget melihat nominal sekolah.

4. Pensiun

Apa yang akan Anda lakukan saat pensiun nanti? Yang paling enak, meski telah pensiun, uang tetap mengalir untuk memenuhi kebutuhan. Anda bisa menyibukkan hari tua Anda dengan menggunakan bisnis yang telah dijalankan sebelum pensiun. Bisa juga investasi di bidang properti serta surat berharga. Intinya adalah bagaimana kita bisa menciptkan harta kita agar tetap produktif.

Atur Pengeluaran

Last but not least, atur pengeluaran. Ini bisa dikatakan menjadi inti dari kiat-kiat kelola keuangan yang ada. Dengan mengatur pengeluaran, Anda bisa tahu mana yang wants atau need. Anda juga bisa kenali di bidang apa konsumsi yang paling boros. Yuk, kita atur pengeluaran kita dengan cara:

1. Dimana boros Anda, di situlah Anda harus kurangi borosnya pelan-pelan

Bagi yang sudah menikah, ada baiknya untuk membuat list barang-barang yang kerap dibelanjakan setiap bulannya. Dari sana akan terlihat beberapa benda yang tidak terlalu dipakai, tetapi sering dibeli. Kurangi secara perlahan kebiasaan borosnya.
(sumber gambar)

 2. Kendalikan keinginan

Bedakan antara konsumsi wajib, butuh, dan ingin. Konsumsi wajib adalah apabila tidak dipenuhi, Anda akan kena denda atau bunga (seperti bayar listrik, tagihan kartu kredit, dll.). Konsumsi butuh adalah apabila tidak dipenuhi tidak dikenakan denda (seperti kebutuhan sembako). Konsumsi ingin adalah bila tidak terpenuhi pun tidak apa sebab itu hanya ikatan emosi saja.

3. Lakukan prioritas pada pengeluaran Anda

Gunakan persentase terhadap semua item pengeluaran yang Anda butuhkan. Safir Senduk menyarankan proporsi prioritas pengeluaran Anda menjadi empat bagian.
  • Bayar cicilan utang (30%) kalau ada ciclan boleh 40%
  • Bayar tabungan investasi (10%)
  • Premi asuransi (10%) tapi kalau dia ada unsur tabungan, masukkan ke nomer b.
  • Biaya hidup (50%)
4. Miliki asuransi

Banyak yang bilang memiliki asuransi itu rugi karena uang akan lenyap bila tidak digunakan. Tahukah Anda bahwa fungsi asuransi ini seperti sedia payung sebelum hujan. Jika cuaca terik dan tidak digunakan, yaa tidak apa. Kalaupun hujan, fungsinya akan sangat berguna untuk diri kita. Pun begitu denngan asuransi sebagai proteksi. Fungsi akan sangat terasa mana kala terjadi sesuatu yang tidak diduga-duga dalam hidup, entah itu kecelakaan, cacat, hingga menyebabkan meninggal.

5. Hati-hati terhadap SALE!

Cermatlah memilih barang saat SALE! Ada barang yang memang benar-benar SALE, tetapi sering juga ditemukan harga yang didiskon tidak sebanyak yang tertera. Hihihiii tahan-tahan iman yaa kalau liat barang diskon :D


Nah, sampai di sini sudah tergmabar rahasia menjadi kaya? Masih mau melakukan pola konsumsi merugikan seperti yang Anda jalani saat ini? Safir Senduk sudah memberikan triknya loh kepada Anda ;)

Sun Life sebagai Perusahaan Asuransi Terpercaya

Dalam bahasan sebelumnya, salah satu trik dalam mengelola keuangan adalah memiliki asuransi. Di sekitar saya, masih banyak yang menganggap remeh keberadaan asuransi. Padahal asuransi berfungsi sebagai proteksi. Menurut Safir Senduk, asuransi bisa membayar pengeluaran dadakan yang sifatnya tidak diduga dan besar.

Meski kerap dianggap remeh, perusahaan asuransi di Indonesia semakin berkembang pesat. Ada berbagai merk perusahaan dengan mengunggulkan programnya masing-masing. Sebagai orang awam, bagaimanakah cara kita memilih perusahaan asuransi saat hendak berkomitmen? Jawabnya, pilihlah yang telah lama berdiri. Pilih perusahaan asuransi yang telah merasakan berbagai macam jatuh bangun ekonomi nasional, bahkan dunia. Kalau dia masih survive, berarti perusahaan itu stabil.

Adapun perusahaan asuransi yang dimaksud adalah PT Sun Life Financial Indonesia. Sun Life merupakan bagian dari Sun Life Financial, salah satu organisasi keuangan terkemuka di dunia yang didirikan pada 1865 dan berkantor pusat di Toronto, Kanada. Sun Life Financial Indonesia sendiri baru berdiri secara resmi pada tahun 1995.

Apa bukti Sun Life adalah perusahaan asuransi terpercaya di Indonesia. Berdasarkan laporan keuangan Sun Life Financial Indonesia, per 31 Maret 2015, tingkat Risk Based Capital (RBC) Sun Life Financial Indonesia adalah 755% (konvensional) – jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120 persen dan 154% (syariah) - jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 15%, dengan aset Rp 6,75 triliun. Benar-benar udah settle bukan?

Hingga 20 tahun berdiri, Sun Life Financial Indonesia telah melakukan ekspansi ke 56 kota di Indonesia. Sun Life Financial Indonesia juga memiliki perusahaan syariahnya, lho! Cari tahu info lainnya tentang Sun Life Financial Indonesia melalui website, Facebook, dan Twitter.

11 komentar

  1. kadang menagtur keuangan sulirt2 gmn gitu...hehehe...padahal pengen kaya ya mbak...hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. betuuuulll..
      udah dipas2in, eeehh ada aja yang nambah yaaa *ketawameringisssss*

      Hapus
  2. dalam memilih investasi juga haru cermat ya supya tidak tertipu

    BalasHapus
  3. Nisaa. Aku tadinya diundang kesini tapi pas konfirmasi by email dari pihak sana ga ada info lagi. Aku kira udah penuh kuotanya. Kalau masih ada kuota kita bisa bertemu kali yaa. Hehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaah dincessss.. harusnya kita bisa ketemuu.
      calling2 ai aja kalau mau ikutan acara blogger :p

      Hapus
  4. aku dah punya asuransi untungnya...tapi sunlife belum seh..krik krik krik

    BalasHapus
  5. Tips dari safir senduk memang mantep, ga bikin pusing. Biasanya kalau dikasih materi langsung suntuk, ini mah enggak.
    Ayo investasi.

    BalasHapus
  6. Terutama dalam mengelola pengeluaran itu, sungguh saya mesti belajar dengan baik ini.

    BalasHapus
  7. Dengan menghemat belanja, banyak pengeluaran yang bisa ditekan
    Hemat pangkal kaya :)
    Artikelnya bagus, Terima kasih

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)