Perluas Jaringan dengan Mengajak Berkenalan

Assalaamu'alaikum...

Sahabat, pernah kepikiran nggak buat sengaja ngajak kenalan orang? Sekadar kenalan aja, lho ya tanpa punya maksud apa-apa, seperti sales yang sengaja pedekate ke calon pembelinya. Jujur, hal ini nggak pernah saya lakukan. Buat saya... elo, ya elo, gue ya gue. Nggak akan mengenal kalau nggak terusik satu sama lainnya.

Namun demikian, pandangan ini berubah saat saya mengikuti fun blogging session 3. Di sesi tersebut salah seorang mentornya yang bernama Ani Berta mengatakan kurang lebih seperti ini, jika kalian (peserta workshop yang notaben bloger) sedang berada di acara kopdar atau gathering bloger, di situ waktu yang tepat untuk membangun network. Jangan pada sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Siapa tahu dari kepo tersebut, kalian bisa dapat job. Kalian tidak pernah tahu kan kalau Mbak Kartika ini orang agensi? Kenalan sama dia! Siapa tahu bisa dapat job menulis darinya.

DWENG! Bener juga yah. Dengan alasan malu atau nggak pede, kita (terutama saya) kerap melakukan hal serupa. Yaa agak tengsin juga emang kalau orang yang kita ajak ngobrol justeru cenderung abai. Hweheheh, mungkin ini ketakutan saya aja kali ya. Sekarang, mau nggak mau, saya harus mengabaikan rasa nggak pede itu. Kalaupun nggak dapet kerja, siapa tahu ada hikmah di balik perkenalan dengan orang baru.

Lalu, muncullah sebuah tantangan untuk saya dari Mbak Ani, sapaan saya untuk Ani Berta. Dia meminta saya untuk berkenalan via chat FB terhadap sesama anggota fun blogging (satu orang aja). WHAT? Sok kenal sok dekat sama orang yang belum pernah saya temui? Hedehh! Saya sendiri sudah malas dan defense duluan kalau ada orang yang nggak dikenal, lalu minta tolong (vote tulisan misalnya). Lah, ini disuruh ngobrol santai aja. Bisa nggak ya saya lakukan ini? *worried*

Akhirnya, saya menekan tombol permintaan jadikan teman di Facebook ke tiga orang anggota fun blogging. Beruntungnya mengajak kenalan via Facebook, saya masih bisa intip-intip keseharian orang yang mau saya ajak ngobrol. Lumayan, buat bahan obrolan. Hehehe.. Siapa cepat merespon, dia yang kebagian ngobrol sama saya. Mbak Ima Emaknya Alif yang kebagian. Hihihi... mudah-mudahan bukan kesialan, ya Mbak diajak ngobrol sama saya :D

Ima Emaknya Alif (dok. Mbak Ima di Facebook)

Karena masih punya kesamaan, sama-sama anggota fun blogging, obrolan berlangsung ringan saja. Sok iye aja saya sama topik yang dibicarakan. Kebetulan, Mbak Ima ini juga hadir saat kopdar #KopiSusuWB, Minggu (25/1/2015) lalu. Karena saya dan dia nggak banyak muter di lokasi, pas kenalan ini baru tahu kalau kita berada di lokasi yang sama pada waktu itu. Wkwkwkw. Inilah yang menjadi awal pembicaraan kami.

Tidak banyak yang saya bicarakan dengan Mbak Ima sebab sudah larut malam. Sayanya ngantuk. Alhamdulillah, dari obrolan singkat semalam, Mbak Ima orangnya humble, baik hati, dan tidak sombong. Beliau asli Bandung yang sedang tinggal di Jakarta. Mumpung di Jakarta, dia bisa ikut kopdar sama teman-teman di Jakarta. Iya juga sih.. Untungnya tinggal di ibukota seperti itu. Banyak acara kopdar juga gathering bloger dari brand-brand tertentu.

Mba Ima udah punya branding sendiri, "mataku...". Jadi, ibu satu anak ini punya tiga blog: satu di Multiply (yang sudah ditutup), satu di blogpsot, dan terakhir sudah memiliki domain sendiri. Di blogspot, Mbak Ima mengisi blog-blognya untuk setiap buku yang ia baca. Karena aktivitasnya membaca, maka diberi nama matakubaca.blogspot.com. Sementara itu, di alamat matakubesar.com berisiki konten keseharian Mbak Ima.

Saya tertarik dengan blog-nya Mbak Ima yang matakubaca. Saya kepengen bisa menulis review yang bagus, either itu review film atau buku. Bagaimana ya cara menulis review, bukan spoiler? Ingin gitu jadi orang kritis, yang tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga bisa mengemasnya ke khalayak, buku ini bagus, lho. Syukur-syukur bisa memberikan masukan ke penulisnya. Yaa nggak musti yang berat-berat juga si nulisnya. Kalau sotoy, bisa jadi boomerang sendiri. Lah wong saya aja belum ngeluarin buku. Hwahhahaa..

Dari penuturan Mbak Ima, dia menyadari bahwa dirinya juga masih belajar menulis buku. Meski demikian, banyak penulis yang suka atas tulisan review-nya. Sejauh ini nggak ada yang komplain

"Kebetulan Ima kenal penulis buku yg ima review, jadi pas udah ima review terus apload, semuanya ngerasa oke2 aja", tulisnya dalam alur chat Facebook kami.

Yup, segitu dulu cerita saya tentang Mbak Ima dan tantangan dari Mbak Ani. Sebetulnya masih banyak yang mau ditanyain lagi sama Mbak Ima, seperti sepotong kata-kata mutiara yang ia publikasikan di laman Facebook-nya dengan tagar #haiku... Nanti bisa dilanjutkan, ya Mbak Ima :)

Sebetulnya, berkenalan dengan orang baru itu nggak pernah salah. Kita bisa ambil pelajaran dari orang yang baru dikenal. Seperti saya ke Mbak Ima, mungkin bisa belajar nulis review darinya. Kalaupun suatu saat menemukan hal yang nggak enak ke depannya atas orang yang baru dikenal, yaa buat pelajaran kita juga. Tapi mudah-mudahan saya nggak pernah mengalami hal yang nggak enak itu, ya.

Mulai sekarang harus dipaksakan nih emang ilmu sok kenal sok dekat. Yaa masih hal yang wajar aja sih melakukannya. Jangan sampai menimbulkan kesan mengganggu juga. Saya sendiri juga nggak mau digituin 'kan. Pada mulanya emang karena disuruh (sperti tantangan saya dari Mbak Ani). Mudah-mudahan lama-lama bisa terbiasa.

Kalau pendapat kamu bagaiman tentang mengajak berkenalan ini? :)


17 komentar

  1. eh mbak, kita bukannya baru pertama kali ketemu ya di fun blogging session 3?

    *kepruk pake sendal :)

    BalasHapus
  2. Uhuuuy... cie... cieee... makasih yah, beruntung banget nih bisa kenalan sama Anesa. Salam hangat ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uhuuuuyy..
      Siap transfer ilmu ya Mbaaak ttg review buku :)

      Hapus
  3. kalau saya orangnya agak2 malu dan sungkan gitu kalau ketemu orang baru hehe..
    salam kenal mak^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Mak..
      Siapa bilang saya nggak pemalu? Aslinya pemalu bangettt :P
      Hayuklah kita sama-sama buang rasa nggak pede, demi kemajuan dunia blogger/ HIhihihii..

      Hapus
  4. Sok kenal sok dekat mah sah-sah aja. Asal tetep ada etikanya. Gitu aja sih :D

    BalasHapus
  5. sok kenal sok dekat. Yaa masih hal yang wajar aja sih melakukannya. Jangan sampai menimbulkan kesan mengganggu juga

    BalasHapus
  6. Nisa, kapan2 tulis awal mula kenalan kita ya *digilescobek* :v

    BalasHapus
  7. kopdaran itu seru jika saling sama-sama asyik orangnya untuk ngobrol ataupun sharing duniia blog hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, balik lg ke orangnya emang.
      yaa namanya juga usaha membangun networking. Hihhihihi

      Hapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)