Orang Miskin Jangan Takut Tidak Masuk Surga!

Assalaamu'alaikum..

Sebagai manusia kita kerap lalai. Melihat saudara atau tetangga punya sesuatu yang lebih dari kita, terkadang kita yang pusing. Kita yang sirik. Kita yang nyinyir. Kita juga pengen punya yang lebih itu atau bahkan lebih lebih lainnya dari si tetangga. Terus, bagaimana dengan nasib kaum yang serba kurang dari kita, ya?

Pernah nggak suatu waktu kita bertanya-tanya akan kehidupan ini? Misalnya.. Alloh, saya 'kan rajin sholat, tapi kok kehidupan saya gini-gini aja? Harta nggak nambah. Anak sekolah susah banget duitnya. Mau makan juga susah. Sementara si A, sholatnya jarang, ibadah on-off-on-off, tapi kok hidupnya enak banget? Gampang aja cari duit, bahkan serba berkecukupan lagi. Kalau keadaannya susah terus, bagaimana saya bisa beramal lebih? Gimana mau masuk surga dengan bersedekah? Buat hidup aja susah!

Mungkin pernah juga kita membatin dalam hati, "Dia orang kaya. Gampang aja pergi haji. Lah saya? darimana dapat uang?" atau "Dia orang ada. Mau sedekah yaa gampang, duitnya banyak. Kalau saya? Mau makan aja susah."

Kurang lebih seperti itulah kita. Tanpa disadari, hati dan mulut kita ini kerap bertanya-tanya juga mengeluh tentang kehidupan yang sedang dijalani. Mengeluh, mempertanyakan "kenapa begini", "kenapa begitu", "kapan bisa seperti ini, seperti itu", dan masih banyak lagi pertanyaan serupa.

(sumber: http://www.vemale.com/inspiring/lentera/44368-kisah-7-orang-miskin-yang-bersedekah.html)

Alkisah, di zaman Rasululloh, ada seorang utusan dari kaum fakir ingin bertemu dengan Nabi. Dia mau protes dengan kehidupannya di dunia yang mungkin bisa membawanya sulit masuk surga. Orang fakir.. Bagaimana mungkin bisa sedekah, infaq, juga membayar zakat, sementara untuk hidup sehari-hari aja susah? Kisah ini diceritakan oleh Annas bin Malik radhiallohu 'anh yang diceritakan kembali oleh guru saya dalam suatu kajian rutin pada Kamis (20/11) kemarin.

Dari Annas bin Malik ra. berkata, ada sekelompok orang-orang fakir yang mengirim utusannya agar datang ke Nabi mUhammad SAW. Kemudian, yang diutus itu berkata kepada Rasul, "Wahai Rasul.. Saya ini utusan orang-orang fakir yang diutus untuk datang kepadamu". Lalu, Nabi berkata, "Selamat datang wahai orang fuqoro (fakir). Engkau datang dari salah satu kaum yang dicintai Alloh".

Selanjutnya, si utusan orang fakir ini menyatakan tujuannya. "Wahai Rasululloh, semua yang dilakukan orang kaya selalu membawa kebaikan. Mereka bisa pergi haji, juga bersedekah. Kami orang fakir, mau makan juga susah. Kalau sakit, mereka (si kaum kaya)bisa membayar dengan uang tabungannya, sedangkan kami?"

Mendengar keluhan utusan orang fakir tadi, Rasul berkata, "Sampaikan salamku kepada orang-orang fakir. Bahwasannya barang siapa yang bersabar di antara kamu dan berserah diri kepada Alloh, maka ia akan mendapat tiga keutamaan di dalam surga yang tidak akan didapat oleh orang-orang dari golongan kaya raya.

Pertama, di dalam surga, ada sebuah kamar yang terbuat dari batu yakut berwarna merah. Orang-orang yang punya kebaikan akan melihat kamar tersebut sebagaimana melihat bintang yang bersinar di malam hari. Kamar itu tidak sembarang orang yang bisa masuk, kecuali Nabi yang fakir, syuhada (orang yang mati syahid) dalam keadaan fakir, dan orang-orang mukmin yang fakir.

Keutamaan yang kedua.. Orang fakir yang beribadah kepada Alloh dan menjalankan segala perintah-Nya lebih dulu (setengah hari) masuk surga daripada orang kaya. Eits, jangan asal kira setengah hari di akhirat itu sama dengan di bumi, yakni 12 jam. Dalam riwayat tersebut dijelaskan, setengah hari yang dimaksud adalah 500 tahun. Iya, jadi orang-orang fakir lebih dulu 500 tahun masuk surga ketimbang orang kaya. Mereka yang masuk surga duluan itu, akan bersenang-senang sesuka hati. Adapun Nabi Sulaiman akan masuk surga paling belakang, setelah 40 tahun lamanya nabi Alloh yang lain masuk surga. Ini dikarenakan, Nabi Sulaiman adalah nabi paling kaya di antara nabi-nabi Alloh yang lain. Nabi Sulaiman diberi kerajaan oleh Alloh.

Ketiga, apabila orang-orang fakir dan orang kaya sama-sama sering berzikir dengan perkataan subhanalloh walhamdulillah wa laailaaha illallohu wallohu akbar secara ikhlas, pahala zikirnya orang kaya tidak dapat mengungguli orang miskin. Meskipun orang kaya menambah amalan lainnya dengan infak dan shodakoh sebanyak 10.000 dirham. Begitu juga dengan perbuatan baik lainnya yang dilakukan orang miskin akan selalu mengungguli orang kaya."

Setelah mendengar perkataan ini, orang fakir tadi pulang kemudian berkata, "Ya Alloh kami ridho, Yaa Alloh kami ridho". Mereka ikhlas atas keadaan ini sambil tetap terus berusaha memperbaiki diri.

Nah, dari riwayat di atas, jangan pernah takut menjadi orang miskin akan sulit bersedekah. Sulit masuk surga. Ternyata ada tiga keutaaman yang akan didapat orang miskin di surga dan tidak didapatkan oleh orang kaya.

Meski demikian, kita juga tidak boleh berdo'a agar dikasih miskin terus sama Alloh. Ingat! Orang miskin yang tidak kuat imannya akan mendekatkan diri kepada kekufuran (kafir). Alih-alih kepingin mendapat 3 keutamaan di atas, karena tidak kuat iman malah murtad. Na'uudzubillaahi min dzaalik.

Biar bagaimanapun, Alloh lebih menyukai orang-orang fakir yang tetap berusaha menyejahterakan hidup dan ibadahnya di dunia ketimbang mereka yang pasrah berdiam diri. Orang mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin yang lemah. Orang fakir yang mau berusaha lebih baik daripada orang kaya.

Dia fakir, tapi tetep berjuang keras untuk konsisten ibadah dan sedekah masih lebih baik ketimbang orang kaya yang sudah jelas-jelas hartanya banyak, juga bersedekah yang banyak. Kita juga tidak akan heran kalau orang kaya mengeluarkan uang yang banyak untuk sedekah.

Yuk, ahh.. jangan khawatir atas kondisi dan nasib kita. Alloh Maha Melihat.
Mariiiii sama-sama terus berusaha memperbaiki diri.
Manusia kerap lupa, dengan ikutan majelis ilmu seperti ini kita diajak untuk kembali lagi ke jalan yang benar. Wallohu a'lam bish showaab.


Materi disampaikan oleh Ust. Syukron Lc.

(sumber: http://rbumiya.blogspot.com/2012/04/walau-miskin-tetap-harus-sedekah.html)




6 komentar

  1. mau kaya atau miskin, semuanya ada ujiannya masing2 ya, klo lulus, wah surga menanti :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyesss bener, Mak.
      Alloh Maha Melihat juga Maha Adil. Jangan takut ini itu. Just do ur best aja yah sebagai manusia.

      eniwei, terima kasih looh udah berkunjung :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Subhanalloh walhamdulillaah wa laailaaha illalloohu wallohu akbar :)

      Hapus
  3. Sesungguhnya hadir kita di dunia ini gak bawa" apa" mbak dan mati kita cuma bawa amal kebaikan....

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)