Bongkar Tasnya Faisal Basri, Yuk!


Okei, ini salah satu hasil dari diterjunkannya saya jadi buser.. Tulisan ini pernah dimuat di media tempat saya bekerja tapi dengan penulis berbeda, so saya tetep menuliskan ini di blog saya sebagai arsip dan catatan bahwa saya pernah hadir di sana. (ngahahhaa.. narsis gilak! :D)
 _____________________

Faisal Basri Batubara saat membongkar isi tasnya di hadapan timses dan rekan-rekan jurnalis, Senin (25/6/2012), di Gandaria Tengah, Jakarta Selatan.


Faisal Basri Batubara, calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, adalah satu-satunya calon gubernur yang selalu menggendong tas ransel ke mana pun ia pergi. Dengan gaya khasnya, kemeja putih dan celana bahan berwarna krem tua (sebenernya bukan krem, tapi saya nggak tau pasti warnanya :D), tak lupa pula ransel hitam selalu menempel di badan Faisal.

Hal ini menarik beberapa pihak untuk mengetahui benda apa di balik isi tasnya. Senin (25/6/2012) lalu, bertempat di Gandaria Tengah, Faisal dengan senang hati memperlihatkan isi tasnya.



Sikat gigi dikeluarkan Faisal sebagai benda pertama yang diambilnya dari kantong kecil tasnya. Selanjutnya, ia mengeluarkan obat batuk dan tas kresek. “Nih, kresek. Supaya saya kalau ke supermarket nggak pake kresek,” ujar Faisal sembari mengeluarkan tas kresek yang dilipat-lipat menjadi kecil.

Kemudian, Faisal mengeluarkan chopstick (sumpit). Faisal mengatakan, ini untuk makan mie dan makanan lain yang membutuhkan sumpit. Faisal mengakui, dirinya menerapkan hidup go green. “Kasian kan abang mie ayam selalu membuang sumpit yang baru sekali dipakai. Jadi ya sudah, saya pakai ini,” kata alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kalau pun penjual mie menggunakan sumpit yang permanen, Faisal mengatakan, dia tidak akan mengeluarkan sumpitnya.

Selanjutnya, Faisal mengeluarkan botol minuman berwarna merah. “Ini asli loh. Botol minum beneran,” kata Faisal sembari meneguk air dari botol minumannya. Laser pointer dan charger portabel juga menjadi barang wajib yang perlu dibawanya.

Beralih ke sisi lain, Faisal mengeluarkan tempat pensil yang juga berwarna merah. Di dalamnya tersedia berbagai macam alat tulis, mulai dari pulpen, hingga stapler. Di sisi lainnya, Faisal mengeluarkan sebuah iPad dan handuk kecil berwarna kuning.

Faisal mengakui semua barang ini dipersiapakan sendiri olehnya, bukan sang istri. “Dengan begini, di kantong makin sedikit. Tapi tetap saja ada yang ilang. Apalagi kalau nggak diginiin?” ujar Faisal.

Faisal membiasakan diri membawa ransel semenjak duduk di bangku kuliah, tahun 1978 (eehh, saya belum lahir, lho.). Ransel hitam yang dipakainya ini sudah berumur lima tahun. Faisal membelinya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). “Saya inget banget, ini saya beli waktu harganya diskon 50 persen di KLIA,” akunya.

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan sopan :)